Semarang (ANTARA) - Kiromal Katibin dari cabang olahraga panjat tebing dan pesilat Alifa Fismawati terpilih sebagai atlet terbaik untuk putra dan putri 2023 SIWO PWI Jawa Tengah.

Penyerahan penghargaan kepada mereka dilakukan pada "Malam Resepsi Anugerah Olahraga 2023" di Semarang, Rabu malam.

Catatan prestasi yang ditorehkan Kiromal Katibin adalah meraih perak pada IFSC Climbing World Cup 2021, medali perak Asian Championship 2019, medali perak pra-PON 2019 dan emas kejurnas 2018.

Selain itu catatan rekor di antaranya di Piala Dunia 5,009 detik tahun 2022, Piala Dunia di Swiss 5,04 detik dan lain sebagainya.

Baca juga: Katibin dan Veddriq makin dekat menuju gelar juara dunia panjat tebing

Sementara pesilat putri Atifa Fismawati yang menerima penghargaan memiliki prestasi internasional seperti medali emas School Games Indonesia tahun 2019, medali emas kejuaraan dunia di Malaysia 2022, emas pencak silat Championsip India 2022, emas SEA Games 2022, perunggu di Dubai 2023.

Selain atlet terbaik putra-putri juga ada atlet harapan putra atas nama Amadeus Christian Susanto (golf), harapan putri diraih Amallya Nur Sifa (balap sepeda).

Kemudian tim terbaik diraih tim sepak takraw putri Jateng yang meraih emas di PON XX Papua, pelatihnya Dr Triaji meraih penghargaan kategori pelatih.

Sementara pembina terbaik direbut Ir Daniel Budi Setiawan (wushu), Atlet paralimpian putra direbut Saptoyogo Purnomo (paraatletik), sedangkan putri diraih Sri Sugiyanto (paracycling).

Baca juga: Tiga emas buat Saptoyogo makin percaya diri untuk Paralimpiade Paris

Pelatih paralimpian terbaik Slamet Widodo (paraatletik), sedangkan pengurus cabang olahraga direbut Pengkot Ikasi Surakarta, Kategori KONI direbut Kota Semarang, pengurus cabang tingkat provinsi direbut Pengprov Taekwondo Indonesia( TI).

Perusahaan peduli olahraga direbut Sukun, kepala daerah direbut Bupati Grobogan, Hj. Sri Sumarni, tokoh olahraga diraih Poa Seng Goeng (basket), dan lain sebagainya.

Ketua Umum KONI Jawa Tengah Bona Ventura mengatakan, pemilihan seperti ini jangan 13 tahun tetapi setiap tahun.

"Dengan ini kami bisa mengontrol pembinaan olahraga di Jateng," katanya.

Baca juga: Ganjar desak KONI Jawa Tengah miliki database atlet

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023