Perusahaan media sosial asal China, TikTok, akan menginvestasikan lebih dari 1,5 miliar dolar AS di Tokopedia
Jakarta (ANTARA) - Kamila Jaidi, pemilik merek produk perawatan kulit lokal, menyebut produknya langsung habis terjual dalam waktu hanya sekitar satu jam selama siaran langsung saat pembukaan kembali layanan belanja daring di aplikasi layanan hosting video TikTok pada Selasa dini hari (12/12).

Dibukanya kembali TikTok Shop memberikan angin segar bagi para pelaku usaha lokal, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.

TikTok Shop kembali bisa diakses di Indonesia setelah resmi bergabung dengan platform perdagangan elektronik lokal, Tokopedia, lewat akuisisi TikTok terhadap sebagian besar saham Tokopedia.

Perusahaan media sosial asal China, TikTok, akan menginvestasikan lebih dari 1,5 miliar dolar AS di Tokopedia.

Sebelum TikTok Shop kembali beroperasi, Kamila mengaku terpaksa merumahkan sementara sekitar 15 karyawannya akibat penurunan omzet hingga 40 persen. Namun, dia merasa ada harapan baru usai TikTok Shop kembali dibuka.

"Setelah TikTok Shop dibuka, sekarang kami sudah merekrut kembali 15 karyawan yang sempat berhenti sementara akibat penutupan TikTok Shop beberapa bulan terakhir," kata Kamila saat upacara pembukaan kembali TikTok Shop di Tokopedia Tower, Jakarta, Selasa pagi.

Tim dari produk perawatan kulit milik Kamila telah melakukan persiapan guna menyambut pembukaan kembali TikTok Shop, seperti meningkatkan persediaan barang hingga memberikan vitamin bagi para "tuan rumah" atau host siaran langsung akunnya, agar tetap fit dalam mengantisipasi lonjakan pembelian.

Apalagi, pada hari pertama pembukaan TikTok Shop bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) di Indonesia yang biasanya banyak menawarkan diskon besar-besaran.

Kisah lain datang dari Dedeh Dwi Putri yang sehari-hari berjualan kerudung.

Dedeh termasuk salah satu pelaku usaha kecil asal Indonesia yang sudah lama menantikan pembukaan kembali TikTok Shop. Dia merasa bisnisnya seakan mati suri dalam beberapa bulan terakhir dan terpaksa beralih ke penjualan offline untuk menghabiskan persediaannya.

Dirinya mengatakan belum menjual banyak barang pada hari pertama pembukaan TikTok Shop, karena persediaannya sebagian besar masih dalam proses pembuatan. Namun, Dedeh berencana meningkatkan persediaannya dalam waktu dekat karena optimistis penjualan akan meningkat.

"Senang sekali TikTok Shop akhirnya dibuka lagi, meskipun nanti tentu tidak akan seperti dulu lagi karena harus merintis dari awal agar siaran langsung bisa muncul di FYP (For Your Page) dan pesanan ramai," kata Dedeh.

Hal serupa juga dialami Dina Sabrina, yang sehari-hari berjualan tas dan sandal di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia.

Dina mengatakan omzet penjualannya turun akibat penutupan TikTok Shop, meskipun dia sudah mencoba berjualan di platform perdagangan elektronik lain.

Pembukaan kembali layanan tersebut memberinya harapan baru bahwa omzet yang sempat hilang dalam dua bulan terakhir dapat berangsur kembali seperti dulu.

TikTok Indonesia sebelumnya menutup sementara layanan belanja daring pada Oktober 2023, sebagai tindak lanjut terhadap regulasi baru Pemerintah Indonesia yang membatasi media sosial melayani transaksi jual beli daring dalam aplikasinya.

Aturan baru tersebut juga dikeluarkan di tengah kekhawatiran meningkatnya barang impor melalui platform perdagangan elektronik dan menurunnya penjualan pedagang konvensional.

Setelah langkah merger antara TikTok dan Tokopedia, beberapa upaya disiapkan untuk mendukung bisnis UMKM di Indonesia, seperti promosi produk lokal, pengembangan keahlian dan sumber daya mulai dari proses produksi hingga pemasaran, serta membuka pusat pengembangan talenta digital di berbagai lokasi di Indonesia.

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, dalam upacara pembukaan kembali TikTok Shop di Tokopedia Tower, Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia akan mengevaluasi penggabungan TikTok Shop dengan Tokopedia dalam tiga atau empat bulan mendatang setelah masa uji coba berakhir.

Normalisasi TikTok Shop itu bertujuan agar para pelaku usaha kecil tidak menunggu terlalu lama untuk bisa kembali berusaha. Menurut Zulkifli, Pemerintah Indonesia bisa dianggap "gagal" jika pelaku usaha kecil yang berjualan daring terpaksa tutup dan mengalami kerugian.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023