Jakarta, 26/7 (ANTARA) - Untuk menanggulangi bencana gempa tektonik berkekuatan 6,8 skala richter (SR) diikuti tsunami yang menimpa daerah selatan Pulau Jawa, Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU langsung bergerak menuju lokasi empat jam setelah bencana terjadi. Tim Rescue PKPU yang dipimpin oleh Kepala Cabang PKPU Jawa Barat, Rully Barlian, ST tiba pukul 4.00 WIB dengan membawa tim medis (1dokter, 3 perawat), 2 tenda pleton, pakaian layak pakai dan logistik serta langsung mendirikan Posko Kemanusiaan di dua titik sekaligus, yakni di Kelurahan Pangandaran dan Kelurahan Purbarahayu. Akibat bencana ini, tercatat sedikitnya 337 tewas, 450 luka-luka, 104 dinyatakan hilang dan 52.700 lainnya mengungsi akibat trauma dengan gempa dan tsunami susulan. Saat ini, sekitar 6000 orang mengungsi di Posko PKPU di Masjid Agung Pangandaran, Kelurahan Pangandaran dan 500 lainnya di Posko PKPU di Kelurahan Purbarahayu. Menurut Aan Suherlan, salah satu anggota Tim Rescue PKPU, para pengungsi saat ini membutuhkan makanan siap saji, obat-obatan, pakaian layak pakai dan tenda karena sebagian besar rumah mereka hancur tersapu terjangan ombak setinggi 6 meter. Menanggapi kebutuhan itu, Tim Rescue PKPU saat ini sudah mendirikan dapur umum dengan menargetkan produksi 3.000 nasi bungkus sehari. Sejak hari pertama setelah bencana terjadi, tim medis PKPU yang stand by di Pangandaran dan Purbarahayu telah menangani sedikitnya 50 pasien dengan variasi penyakit yang diderita, mulai dari luka berat dan ringan (sobek,memar), ganggauan pernapasan (ISPA) sampai trauma psikis para pengungsi. Bagi saudara yang ingin menyalurkan bantuan untuk meringankan beban para pengungsi, Anda bisa menghubungi Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU yang beralamat di jalan Raya Condet No. 27-C Batu Ampar Jakarta Timur 13520 Telp. (021) 87780015 Fax: (021) 87780013 website: http://www.pkpu.or.id email: pos@centrin.net.id. Atau membutuhkan informasi terkini langsung dari tempat bencana hubungi Aan Suherlan 081322285471. (T.AD001/B/W001/W001) 26-07-2006 15:39:17

Copyright © ANTARA 2006