Kendari (ANTARA) - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Baubau, Sulawesi Tenggara, resmi menyandang predikat "Wilayah Bebas dari Korupsi" (WBK) tahun 2023 setelah melalui proses perjuangan dan penilaian yang sangat ketat.

Kepala Bapas Kelas II Baubau, Sri Maryani dalam keterangan tertulis yang diterima di Kendari, Kamis, mengatakan penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H Laoly di Jakarta pada acara refleksi akhir tahun 2023.

"Alhamdulillah, hal ini sekaligus membuktikan ucapan Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenkumham, Razilu ketika melakukan kunjungan kerja dan penguatan WBK ke Bapas Baubau beberapa waktu lalu, telah mampu kami wujudkan, kala itu beliau menyebut Bapas Baubau bukan "kaleng-kaleng”," ujar Sri.

Ia menyebutkan penghargaan yang diterima pihaknya itu menjadi satu-satunya satuan kerja di lingkungan KemenkumHAM Sulawesi Tenggara yang berhasil meraih predikat WBK tersebut.

Dari sebanyak 831 Satker di jajaran Kemenkumham se-Indonesia terdapat 114 satker lulus evaluasi WBK/WBBM ke Tim Penilai Internal (TPI) Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenkumham.

"Akan tetapi pada penilaian akhir tersisa 67 Satker diantaranya yang berhasil lulus dan mendapat penghargaan predikat WBK. Khusus di Sultra hanya Bapas Baubau,” lanjut Sri.

Menurutnya, capaian kinerja Bapas Baubau yang dianugerahi predikat WBK tidak diraih secara instan, tetapi melalui proses perjuangan, dilandasi semangat keterbukaan dan kekompakan komitmen integritas antikorupsi yang begitu kuat meski minim sumber daya manusia (SDM) dan fasilitas perkantoran yang serba sederhana.

"Pun kondisi keterbatasan tidak melemahkan semangat pelayanan kami untuk berbuat yang terbaik sebagaimana slogan khas Bapas Baubau, yakni Bapas Baubau SeMeRBAK, yang berarti Semangat Membangun Rasa dan Budaya Anti Korupsi," ungkap Sri.

Terlebih, kata dia, Bapas Baubau telah menciptakan berbagai terobosan inovasi berbasis IT dan program unggulan berbasis kegiatan sebagai penunjang sarana dan prasarana demi mewujudkan kemudahan pelayanan yang disertai upaya-upaya sistemastis dalam menutup setiap celah potensi terjadinya perilaku korupsi di jajaran pada setiap bidang layanan.

"Capaian prestasi dan penghargaan ini merupakan buah dari hasil kerja keras dan kekompakan seluruh jajaran Bapas Baubau dalam membangun komitmen ZI, mulai dari pimpinan hingga seluruh pegawai, tidak terkecuali PPNPN," katanya.

Ke depannya, gelora WBK pun akan terus berlanjut, bukan sekadar prestasi, tapi menyandang predikat baru WBK menjadi tanggung jawab lebih bagi Bapas Baubau untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan publik agar manfaatnya dapat selalu dirasakan oleh masyarakat atau setiap pengguna layanan.

"Akan semakin banyak tantangan yang dihadapi, namun dengan semangat menjaga integritas dalam melayani, kita yakin bisa terus meningkatkan kualitas kinerja dan berdampak pada peningkatan pelayanan bagi masyarakat hingga nantinya kita pun berharap dapat meraih predikat yang lebih tinggi, yakni Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)," harapnya.

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023