Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah untuk melakukan analisa dan mitigasi pascagempa M 4,6 di Sukabumi, Jawa Barat.

“Diperlukan analisa dan langkah mitigasi lanjutan atas gempa yang terjadi di Sukabumi, demi memastikan keselamatan masyarakat sekitar. Apalagi gempa diduga berasal dari gempa vulkanik,” katanya dalam keterangan  di Jakarta, Jumat.

Hal itu disampaikan Puan terkait analisa dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menduga Gempa M 4,6 di Sukabumi, berkaitan dengan aktivitas Gunung Salak. Gempa di Sukabumi itu pun turut terasa hingga ke sejumlah wilayah lain, termasuk Bogor dan Tangerang.

“Belajar dari erupsi Gunung Marapi, kewaspadaan harus menjadi prioritas. Kita tidak ingin ada lagi korban akibat kurang maksimalnya sistem deteksi dini,” katanya menegaskan.

Dia mendorong pemerintah untuk bersikap proaktif dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Apalagi, kata Puan, gempa juga berdampak hingga daerah lain seperti di Bogor.

"Pemerintah harus segera mengirimkan bantuan yang dibutuhkan serta mempercepat pendataan rumah-rumah yang rusak agar bisa cepat diperbaiki,” pesannya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan gempa di Sukabumi menyebabkan 347 jiwa terdampak, dengan rincian 309 warga Kabupaten Bogor dan 38 warga Kabupaten Sukabumi. Selain itu 12 warga di Kabupaten Bogor terpaksa mengungsi karena rumahnya rusak akibat gempa. BNPB juga mencatat gempa menyebabkan 96 rumah rusak, dengan rincian 8 rumah rusak sedang dan 81 rumah rusak ringan di Kabupaten Bogor. Lalu 2 rumah rusak sedang dan 5 rumah rusak ringan di Sukabumi.

"Kami berharap pemerintah dapat merespons dengan cepat dan mengoordinasikan upaya pemulihan rumah-rumah yang terdampak agar segera diperbaiki," katanya menegaskan.

Puan pun menekankan pentingnya penyaluran bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat Sukabumi yang terdampak gempa bumi. Mulai dari obat-obatan, bahan makanan hingga keperluan ibu dan bayi.

Dia juga meminta pemerintah daerah memperbanyak edukasi tentang informasi kebencanaan kepada warganya. Apalagi beberapa wilayah di Kabupaten Bogor serta Kabupaten Sukabumi masuk ke dalam kaki Gunung Salak dan Gunung Gede, di mana keduanya berstatus gunung berapi aktif.

Sebagai informasi, PVMBG mencatat adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Salak. Tercatat ada 8 kejadian gempa tektonik lokal di Gunung Salak pada 6 Desember 2023, 7 kali pada 7 Desember 2023, dan 7 kali pada 8 Desember 2023.
Baca juga: BNPB: 102 warga Bogor mengungsi, terdampak gempa di Sukabumi
Baca juga: PMI Cianjur kirim logistik dan relawan ke Sukabumi
Baca juga: Ratusan rumah di Sukabumi rusak terdampak gempa M4,6

Pewarta: Fauzi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023