Manila (ANTARA) - Pemerintah Filipina pada Jumat (15/12) mempertahankan target produk domestik bruto (PDB) di kisaran 6 hingga 7 persen untuk tahun 2023, sementara target pertumbuhan tahun 2024 diturunkan menjadi 6,5 hingga 7,5 persen dari kisaran sebelumnya 6,5 hingga 8 persen.

Dengan permintaan domestik yang kuat dan ekspansi berbasis luas di sektor utama, ekonomi Filipina tumbuh 5,5 persen selama tiga kuartal pertama tahun ini, mempertahankan posisinya sebagai salah satu perekonomian dengan kinerja terbaik di Kawasan Asia-Pasifik, menurut Development Budget Coordination Committee (DBCC) dalam sebuah pernyataan.

"Momentum pertumbuhan ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir tahun dan melampaui pertumbuhan di negara-negara tetangga," tambah DBCC.

Tim ekonomi antarlembaga itu mempertahankan asumsi pertumbuhan PDB sebesar 6,5 hingga 8 persen untuk tahun 2025 hingga 2028, dan meyakini bahwa PDB per kapita tahun ini akan berada di atas tingkat sebelum pandemi.

DBCC juga menargetkan tingkat inflasi rata-rata sebesar 6 persen tahun ini. Tingkat inflasi diperkirakan akan kembali ke kisaran target 2 hingga 4 persen dari tahun 2024 hingga 2028.

Ekonomi Filipina tumbuh sebesar 7,6 persen pada 2022, menjadikannya salah satu perekonomian dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia-Pasifik. Pada 2021, PDB negara itu tumbuh 5,7 persen setelah mengalami kontraksi 9,6 persen pada 2020 akibat pandemi.

Dalam laporan terbarunya, Asian Development Bank (ADB) memperkirakan PDB Filipina pada 2023 sebesar 5,7 persen dan 6,2 persen pada 2024. Pemberi pinjaman multilateral itu memperkirakan inflasi akan mencapai 6,2 persen tahun ini dan 4 persen pada 2024. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023