Tokyo (ANTARA) - Pemimpin Jepang dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Minggu, diperkirakan akan menyetujui perluasan hubungan mereka di bidang ekonomi dan keamanan pada pertemuan puncak untuk memperingati 50 tahun persahabatan dan kerja sama mereka.

Setelah pertemuan di Tokyo, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan para pemimpin negara-negara ASEAN akan mengeluarkan "pernyataan visi bersama", menurut beberapa pejabat pemerintah Jepang.

Menurut pejabat itu, para pemimpin juga akan mengeluarkan rencana implementasi yang menunjukkan bidang kerja sama di masa depan, seperti keamanan maritim dan rantai pasokan,

Selain itu, para pemimpin tersebut akan mengumumkan peluncuran inisiatif baru untuk industri mobil generasi mendatang yang bertujuan untuk memetakan strategi agar ASEAN dapat terus menjadi pusat produksi dan ekspor otomotif dunia, kata para pejabat. 

Upaya baru lainnya untuk meningkatkan kerja sama ekonomi lebih jauh di wilayah yang berkembang pesat ini adalah dengan mendukung startup digital serta mempercepat investasi publik dan swasta untuk mencapai dekarbonisasi, kata mereka.

"Berdasarkan kepercayaan antara Jepang dan ASEAN, kami akan bekerja lebih erat dari sebelumnya untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera bersama-sama," kata Kishida pada awal perundingan, yang terbuka untuk media.

Kishida dan Presiden Indonesia Joko Widodo, yang menjabat sebagai ketua bersama, akan mengadakan konferensi bersama setelah pertemuan puncak.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan harapannya agar Jepang dapat berkontribusi dalam menjaga ketahanan kawasan Indo-Pasifik.

Pertemuan tersebut berlangsung ketika Tokyo memperkuat hubungannya dengan negara-negara berkembang, yang secara kolektif disebut "Global South," termasuk negara anggota ASEAN, untuk memanfaatkan pertumbuhan mereka sambil mencoba melawan peningkatan kekuatan ekonomi dan militer China.

Jepang memandang hubungannya dengan ASEAN sebagai hal yang penting secara strategis, karena blok tersebut berhadapan dengan Laut China Selatan, yang merupakan salah satu jalur maritim tersibuk di dunia.

Beberapa negara anggota ASEAN memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih dengan China di jalur tersebut. 

Kerja sama penting Tokyo dengan ASEAN dimulai pada 1973, ketika mereka membentuk forum karet sintetis sebagai solusi perselisihan perdagangan mengenai ekspor karet Jepang.

Kishida mengatakan bahwa Jepang akan mendorong pertukaran pemimpin bisnis muda dengan kawasan tersebut.

ASEAN terdiri dari Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Myanmar, yang berada di bawah kekuasaan militer sejak kudeta Februari 2021, tidak diundang ke pertemuan puncak tersebut.

Sembilan pemimpin ASEAN yang berpartisipasi dijadwalkan menghadiri pertemuan puncak terpisah pada Senin (18/12) dalam kerangka Komunitas Nol Emisi Asia, yang beranggotakan 11 negara --termasuk Jepang dan Australia, dengan fokus pada pengurangan emisi karbon.

Sumber: Kyodo-OANA


Baca juga: Presiden Jokowi pimpin KTT Perayaan 50 Tahun Kerja Sama ASEAN-Jepang

Baca juga: PM Jepang berjanji kerja sama dengan ASEAN tingkatkan ekonomi


 

Jokowi minta Jepang tingkatkan kontribusi dalam infrastruktur ASEAN

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023