Dubai (ANTARA) - Menteri Minyak Iran Javad Owji pada Senin mengungkapkan bahwa serangan siber menyebabkan gangguan pada pompa-pompa bensin secara nasional.

Sekelompok peretas mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan Iran menuding mereka memiliki hubungan dengan Israel, stasiun TV pemerintah dan media lokal Iran melaporkan.

Owji sebelumnya mengatakan bahwa sekitar 70 persen pompa bensin di Iran terganggu, dan intervensi dari luar kemungkinan menjadi penyebabnya.

Dia juga mengatakan 1.650 pompa bensin masih beroperasi dan kementeriannya mengawasi 3.800 pompa bensin.

Stasiun TV resmi Iran mengatakan kelompok Predatory Sparrow telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Media lokal Israel juga melaporkan hal yang sama.

"Serangan siber ini dilakukan secara terkendali untuk menghindari potensi kerusakan pada layanan darurat," kata kelompok itu seperti dikutip media Iran.

Badan pertahanan sipil Iran, yang bertanggung jawab atas keamanan siber, mengaku masih mempertimbangkan semua kemungkinan penyebab gangguan.

Israel belum berkomentar tentang insiden tersebut.

Media resmi Iran menambahkan bahwa kelompok peretas itu dulu pernah mengaku bertanggung jawab atas serangan siber terhadap pompa bensin, jaringan kereta api, dan pabrik baja di negara itu.

Serangan siber besar pada 2021 menyebabkan antrean panjang di pompa-pompa bensin di seluruh Iran, di mana harga bensin mendapat subsidi besar dari pemerintah.

Iran saat itu mengatakan Israel dan Amerika Serikat kemungkinan besar berada di balik serangan tersebut.

Gangguan pada Senin terjadi sejak pagi dan dampaknya sangat terasa di Teheran. Banyak pompa bensin terpaksa beroperasi secara manual, menurut laporan media Iran.

Reza Navar, juru bicara asosiasi pompa bensin Iran, mengatakan kepada kantor berita semi-resmi Fars bahwa kekurangan BBM tidak terjadi. Namun, dia mengimbau pengemudi untuk tidak mendatangi pompa bensin.

"Masalah perangkat lunak dalam sistem bahan bakar telah dipastikan terjadi di beberapa pompa bensin di seluruh negeri, dan para ahli saat ini sedang memperbaiki masalah tersebut," kata Navar.

Kementerian Minyak Iran sebelumnya mengatakan kepada stasiun TV pemerintah bahwa gangguan itu tidak berkaitan dengan rencana menaikkan harga BBM.

Kenaikan harga BBM menyebabkan protes massal pada 2019 yang ditindak keras oleh pemerintah.

Stasiun TV pemerintah mengatakan pompa-pompa bensin menjual bahan bakar secara manual dan diperlukan waktu setidaknya 6-7 jam untuk menangani masalah itu.

Unit Siber Israel pada Senin mengatakan bahwa Iran dan Hizbullah berada di balik percobaan serangan siber terhadap sebuah rumah sakit di Israel utara sekitar tiga pekan lalu.

Serangan tersebut berhasil dicegah, tetapi peretas bisa mengambil "beberapa informasi sensitif yang disimpan dalam sistem informasi rumah sakit tersebut", kata unit itu.

Sumber: Reuters
Baca juga: Mahan Air Iran gagalkan serangan siber
Baca juga: Iran ancam balas serangan siber di balik insiden Natanz
Baca juga: Menakar kemampuan serangan siber Iran - AS

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023