Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mencatat jumlah 20.696 kasus baru COVID-19 pada 10-16 Desember 2023 (Minggu epidemiologi/ME 50/2023) dengan jumlah kematian mencapai 28 kasus.

Menteri Kesehatan Malaysia Dr Dzulkefly Ahmad dalam pernyataan media yang diakses di Kuala Lumpur, Senin, mengatakan terdapat peningkatan 62,2 persen jika dibanding dengan jumlah kasus yang dilaporkan di ME 49/2023.

Dari total angka kasus baru COVID-19 tersebut 20.677 kasus lokal di mana 97,1 persen merupakan warga Malaysia, sedangkan sisanya sebanyak 609 orang merupakan warga asing.

Sedangkan jumlah kasus COVID-19 impor tercatat mencapai 19 di mana 18 orang merupakan warga Malaysia dan satu orang merupakan warga asing. Sementara jumlah klaster mencapai 18.

Terdapat 151 pasien di Malaysia yang memerlukan perawatan di ICU, sedangkan yang membutuhkan alat bantu pernafasan mencapai 96 kasus.

Sementara itu, data kasus aktif dalam situs KKMNow milik KKM pada Sabtu (16/12) pukul 23.59 waktu setempat, yang diperbarui pada Minggu (17/12) pukul 12.00 menunjukkan kasus aktif COVID-19 di negara Jiran tersebut mencapai 28.375, terdapat penambahan 1.111 kasus pada hari tersebut.

Dari total angka tersebut, KKMNow mencatat 27.689 pasien menjalani karantina di rumah, 664 pasien dirawat di rumah sakit, delapan orang ada di ICU sedangkan 14 orang dirawat di ICU dengan ventilator.

Jika melihat berdasarkan wilayah, lima teratas jumlah terbanyak kasus COVID-19 per 100.000 penduduk ada di Wilayah Persekutuan Putrajaya, diikuti Melaka, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Labuan, Selangor.

Baca juga: Malaysia longgarkan pembatasan COVID di Lembah Klang
Baca juga: Sidang MKN setuju perketat PKP 3.0 di Malaysia
Baca juga: Kasus corona di Masjid Seri Petaling merupakan klaster baru

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023