Oslo (ANTARA) - Sebuah gunung berapi meletus pada Senin malam di Islandia barat daya, dengan memuntahkan lava dan asap ke wilayah yang luas setelah selama beberapa pekan aktif menggetarkan  gempa bumi yang intens, kata Badan Meteorologi negara itu.

Letusan gunung berapi itu juga mengancam keberadaan sebuah kota terdekat.

Khawatir akan terjadi letusan besar di Semenanjung Reykjanes, pihak berwenang bulan lalu sudah mengungsikan hampir 4.000 penduduk kota Grindavik dan menutup spa panas bumi Blue Lagoon di dekatnya.

"Peringatan: Letusan dimulai di sebelah utara Grindavik di Hagafell," kata Badan Meteorologi dalam situs resminya.

Badan cuaca itu mencatat bahwa letusan tersebut dimulai hanya beberapa kilometer dari kota tersebut dan retakan di tanah membentang ke arah desa yang terletak sekitar 40 km sebelah barat daya ibu kota dari Islandia, Reykjavik.

Bandara Internasional Keflavik di dekat Reykjavik tetap beroperasi, meskipun ada banyak penundaan baik untuk kedatangan maupun keberangkatan.

Baca juga: Korban tewas akibat erupsi Marapi di Sumbar bertambah jadi 23 orang

Foto-foto dan stream langsung letusan yang dilihat kantor berita Reuters dan lainnya menunjukkan batuan cair yang dimuntahkan dari celah di tanah dengan warna kuning cerah dan oranye sangat kontras dengan langit malam yang gelap.

"Aktivitas seismik bersama dengan pengukuran dari perangkat GPS menunjukkan bahwa magma bergerak ke arah barat daya dan letusan mungkin berlanjut ke arah Grindavik," kata Badan Meteorologi Islandia.

Retakan di permukaan bumi memiliki panjang sekitar 3,5 km dan terus melebar, lanjut badan ini.

Sekitar 100 hingga 200 meter kubik lava muncul setiap detik, beberapa kali lebih banyak ketimbang letusan sebelumnya di wilayah tersebut.

Kepolisian setempat mengaku sudah menaikkan tingkat kewaspadaan, sedangkan pertahanan sipil negara itu memperingatkan masyarakat agar tidak mendekati daerah tersebut selagi petugas darurat sedang menaksir  situasi.

Terletak di antara lempeng tektonik Eurasia dan Amerika Utara, serta sebagai salah satu lempeng terbesar di planet ini, Islandia adalah titik panas seismik dan vulkanik karena kedua lempeng bergerak ke arah berlawanan.

Baca juga: Ribuan dievakuasi di Islandia akibat gempa beresiko letusan gunung api

Namun, letusan tetap sulit diprediksi. Pada pertengahan November, penduduk Grindavik terpaksa meninggalkan rumahnya pada tengah malam karena tanah berguncang, jalan retak, dan bangunan rusak.

Para seismolog percaya letusan akan segera terjadi, namun aktivitas geologi kemudian mereda. Semenanjung Reykjanes dalam beberapa tahun terakhir mengalami beberapa letusan di daerah tidak berpenghuni.

Pada Maret 2021, lava muntah dari celah di tanah berukuran panjang antara 500 hingga 750 meter dalam sistem vulkanik Fagradalsfjall di kawasan itu.

Aktivitas vulkanik di daerah tersebut berlanjut selama enam bulan pada tahun itu sehingga ribuan warga Islandia dan wisatawan pergi mengunjungi lokasi tersebut.

Pada Agustus 2022, terjadi letusan selama tiga pekan di wilayah yang sama, disusul letusan lain pada Juli tahun ini.

Baca juga: Asap vulkanik selimuti Manila, Filipina umumkan peringatan kesehatan

Sumber: Reuters

 

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023