London (ANTARA) - Kelompok militan Houthi di Yaman yang didukung Iran mengintensifkan serangan terhadap kapal-kapal yang berlayar di Laut Merah untuk menunjukkan dukungan mereka kepada kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang tengah memerangi Israel di Gaza.

Sejumlah serangan telah terjadi pada sebuah rute yang memungkinkan perdagangan Timur-Barat, khususnya minyak, memanfaatkan Terusan Suez untuk menghemat waktu dan biaya karena kapal-kapal tidak perlu berlayar mengelilingi Afrika.

Rentetan serangan itu telah mendorong maskapai-maskapai pelayaran mengalihkan rute perjalanan kapal mereka.

Di bawah ini adalah daftar maskapai dan perusahaan yang sedang mempertimbangkan atau sudah menghentikan sementara pelayaran melalui Laut Merah:

BP

Perusahaan minyak Inggris BP pada 18 Desember menyatakan telah menghentikan sementara semua transit melalui Laut Merah.

CMA CGM

Grup pelayaran Prancis ini pada 16 Desember menyatakan telah menghentikan semua pengiriman kontainer melalui Laut Merah.

EQUINOR

Perusahaan minyak dan gas Norwegia ini pada 18 Desember mengatakan telah mengubah rute beberapa kapalnya yang selama ini melalui Laut Merah.

EURONAV

Perusahaan tanker minyak Belgia ini pada 18 Desember menyatakan akan menghindari Laut Merah sampai pemberitahuan lebih lanjut.

EVERGREEN

Pengangkut peti kemas asal Taiwan ini pada 18 Desember menyatakan kapal-kapalnya ke berbagai pelabuhan di Laut Merah akan berlayar ke perairan aman terdekat dan menunggu pemberitahuan lebih lanjut, sementara kapal yang dijadwalkan melewati Laut Merah akan dialihkan ke Tanjung Harapan di Afrika Selatan. Mereka juga untuk sementara waktu berhenti menerima kargo Israel.

FRONTLINE

Grup usaha kapal tanker minyak yang berbasis di Norwegia ini mengungkapkan pada 18 Desember bahwa kapal-kapalnya akan menghindari jalur Laut Merah dan Teluk Aden yang akibatnya tarif yang harus dibayar pelanggan untuk pengangkutan minyak mentah pun naik.

HAPAG-LLOYD

Perusahaan pelayaran kontainer Jerman ini pada 18 Desember menyatakan akan mengubah rute beberapa kapal melalui Tanjung Harapan sampai keamanan perjalanan melalui Terusan Suez dan Laut Merah dipulihkan.

Sebuah proyektil yang diyakini sebagai drone menghantam kapalnya, Al Jasrah, pada 15 Desember, saat berlayar di dekat pantai Yaman. Tidak ada anak buah kapal itu yang terluka dalam insiden ini.

HMM

Perusahaan kontainer Korea Selatan ini pada Selasa menyatakan mulai 15 Desember telah memerintahkan kapal-kapalnya dari Eropa yang biasanya menggunakan Terusan Suez agar mengubah rute melalui Tanjung Harapan untuk jangka waktu yang tak ditentukan.

MAERSK

Perusahaan Denmark ini pada 15 Desember menyatakan bakal menghentikan semua pengiriman kontainer melalui Laut Merah sampai pemberitahuan lebih lanjut, setelah kapalnya Maersk Gibraltar nyaris celaka sehari sebelumnya.

Kapal tersebut menjadi sasaran rudal saat melakukan perjalanan dari Salalah, Oman, menuju Jeddah di Arab Saudi.

MSC

Mediterranian Shipping Company (MSC) pada 16 Desember mengumumkan kapal-kapalnya tidak akan transit melalui Terusan Suez. Beberapa kapalnya sudah dialihkan melalui Tanjung Harapan, sehari setelah Houthi menembakkan dua rudal balistik ke kapal MSC Palatium III milik perusahaan itu. Keputusan tersebut akan mengganggu jadwal pelayaran selama beberapa hari, kata grup usaha pelayaran yang berkantor pusat di Swiss itu.

OOCL

Orient Overseas Container Line (OOCL) telah menghentikan penerimaan kargo ke dan dari Israel sampai pemberitahuan lebih lanjut, kata perusahaan pelayaran milik Oriental Overseas (International) Ltd yang berbasis di Hong Kong itu pada 16 Desember.

YANG MING MARINE TRANSPORT

Perusahaan pelayaran Taiwan ini pada 18 Desember menyatakan akan mengalihkan kapal-kapalnya yang berlayar melalui Laut Merah dan Teluk Aden melalui Tanjung Harapan selama dua pekan ke depan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Israel ketir ketir, biaya pengapalan naik akibat serangan Houthi
Baca juga: Lawan Houthi, AS pimpin patroli multinasional di Laut Merah

 

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023