Pekanbaru, (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun menyatakan tempat bagi pengungsi di daerah ibu kota Provinsi Riau sangat terbatas, sehingga jika dipaksakan ditampung maka bisa memicu masalah sosial yang baru.

"Karena tempat terbatas, bisa saja memicu bentrok dengan masyarakat. Tidak mungkin dipaksakan pindah ke sini dengan kondisi terbatas," katanya di Pekanbaru, Selasa.

Saat ini ratusan pengungsi dari berbagai negara telah berada di Kota Pekanbaru. Akomodasi tempat tinggal mereka menyebar di sejumlah wilayah di ibu kota Provinsi Riau itu.

Dia menyebut jumlah pengungsi yang ada di Kota Pekanbaru sudah mencapai 852 orang pengungsi. Banyak dari pengungsi di kota ini berasal dari Afganistan, selebihnya pengungsi yang baru datang dari Rohingya 13 orang.

Pemerintah Kota Pekanbaru, kata Muflihun, memang tidak bisa menolak ketika ada rencana pemindahan pengungsi ke Kota Pekanbaru karena alasan kemanusiaan.

"Pada prinsipnya Pemerintah Kota Pekanbaru menerima keberadaan pengungsi, akan tetapi saat ini ada oknum pengungsi melakukan hal tidak baik. Kemarin ada komplain dari pak RW karena kaca mobilnya dipecahkan oleh oknum tersebut, dan sebagainya maka hal ini tentu tidak bagus," ujarnya.

Muflihun menyebut pemerintah pusat berencana menempatkan para pengungsi di pulau khusus, dan ada pulau yang menjadi lokasi bagi para pengungsi di daerah itu.

"Apa pun arahan pemerintah pusat kita ikut, tapi di sini kita perlu banyak pertimbangan demi keberlangsungan pengungsi itu," ujarnya.

Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru, Panogu HD. Sitanggang mengatakan pengungsi terbaru adalah 13 orang Rohingya yang telah berada di Kota Pekanbaru pada Rabu (13/12) sekitar pukul 22.00 WIB di halaman Masjid Al-Ikhlas, Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai.

"Karena adanya penolakan dari warga sekitar maka 13 orang Rohingya itu diamankan Polsek Bukit Raya dan Polresta Pekanbaru di sekitaran MTQ Pekanbaru Jalan Jenderal Sudirman," katanya.

Pada Kamis (14/12), telah dilaksanakan penyerahan sebanyak 13 orang warga negara Myanmar etnis Rohingya itu dari Polisi Resor Kota Pekanbaru kepada Rudenim Pekanbaru. Mereka terdiri dari dua keluarga berjumlah sembilan orang dan empat orang lajang.

Baca juga: Pekanbaru belum bersedia terima 13 pengungsi Rohingya 
Baca juga: Sekda: Pekanbaru-Riau tidak cocok tampung pengungsi Rohingya

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023