Kepala KPP Kendari, Muhammad Arafah, dalam pernyataan resmi yang diterima, Rabu mengatakan, momen Natal dan Tahun Baru kali ini dipastikan terjadi peningkatan jumlah masyarakat yang mudik libur Natal dan Tahun Baru yang bersamaan dengan waktu libur sekolah.
Baca juga: Basarnas: Kegiatan Jamnas Potensi SAR untuk tingkatkan keterampilan
Mempertimbangkan kondisi faktual tersebut maka penyelenggaraan Siaga SAR Khusus Natal dan tahun baru, ditegaskan tetap mengedepankan aspek keselamatan dalam pelaksanaannya.
"Untuk mengantisipasi terjadinya kebencanaan di Sulawesi Tenggara dan menjaga pelayaran pelaksanaan arus mudik natal dan tahun baru agar sewaktu-waktu apabila terjadi kebencanaan bisa mengantisipasi secepatnya," kata dia.
Baca juga: Tim SAR lakukan pencarian 17 penumpang kapal pinisi di Labuan Bajo
Ia juga menegaskan, dalam menjalankan tugas siaga SAR, seluruh personil maupun potensi SAR melaksanakan prinsip-prinsip 'Quick Action Search and Rescue' dalam merespon setiap bentuk kedaruratan secara profesional, sinergi dan militan.
"Dalam mengantisipasi secepatnya kepada masyarakat yang melaksanakan arus mudik natal dan tahun baru dan juga melaksanakan pemantauan ditempat-tempat wisata terhadap masyarakat melaksanakan liburan," terangnya.
Pelaksanaan Siaga SAR Khusus Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dilaksanakan selama 19 hari yakni dari 18 Desember 2023 hingga 5 Januari 2024 dimana puncak arus mudik natal diperkirakan pada 23-24 Desember 2023 dan puncak arus balik pada 26-27 Desember 2023.
Baca juga: Kenalkan SAR sejak dini, Palangka Raya gelar "SAR Goes To School"
Sedangkan puncak arus mudik Tahun Baru 30-31 Desember 2023 dan puncak arus balik pada tanggal 2 - 3 Januari 2024.
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2023
