akan kami lakukan mulai dari aspek perencanaan
Jakarta (ANTARA) - PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana terus meningkatkan infrastruktur perkeretaapian (railway) dan non perkeretaapian (non-railway) demi mendapatkan sertifikasi bangunan hijau pada 2030.

"Kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya mendukung pencapaian 'net-zero emission' Indonesia pada 2050," kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Mega Tarigan dalam seremoni simbolis di Gedung Transport Hub Jakarta, Rabu.

Wanita yang turut menjabat sebagai Ketua Komite Keberlanjutan PT MRT Jakarta itu menambahkan adapun langkah ini didukung bekerja sama dengan Green Building Council Indonesia (GBCI).

Kesepakatan kerja sama ini meliputi penelitian, pengembangan dan implementasi konsep pembangunan berkelanjutan terhadap sarana dan prasarana MRT Jakarta.

Dijelaskan, konsep bangunan hijau (green building) merupakan pembangunan yang sejak tahap perencanaan dan desain, konstruksi, dan operasinya memperhatikan aspek berkelanjutan sehingga dapat mengurangi dampak negatif bagi alam dan lingkungan.

Baca juga: Bangunan Hijau, solusi efisiensi energi gedung tinggi

Adapun langkah-langkah ini telah tertuang ke dalam strategi keberlanjutan MRT Jakarta sebagai bagian dari rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) 2030.

“Bersama GBCI, dukungan 'net-zero emission' Indonesia pada 2050, akan kami lakukan mulai dari aspek perencanaan, pembangunan, hingga pengoperasian seluruh sarana dan prasarana yang MRT Jakarta miliki,” tambahnya.

Senada, Ketua Umum Green Building Council Indonesia Iwan Prijanto mendukung konsep bangunan hijau karena selaras dengan langkah mereka dalam sosialisasi sertifikat green building World Green Building Council.

Hal ini terus dilakukan mereka sebagai lembaga nirlaba independen yang berafiliasi dengan World Green Building Council dan sesuai dengan standar MRT Jakarta sebagai operator kelas dunia (world-class operator).

"Kami melakukan edukasi, sosialisasi, pelatihan, dan menerbitkan sertifikat green building World Green Building Council berdasarkan perangkat penilaian universal khas Indonesia,” ujar Iwan.

Baca juga: DKI minta empat sekolah tekan emisi lewat bangunan ramah lingkungan

Rencananya kerja sama pembangunan bangunan hijau ini akan berlangsung hingga dua tahun ke depan.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023