Secara nasional, kita liat posisi neraca kita defisit untuk elektrikal, tapi ini bukan karena kita tidak memiliki daya saing, namun lebih dikarenakan permintaan dalam negeri yang sangat besar."
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa industri kabel dan alat-alat elektrik Indonesia telah siap untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan mulai bergulir pada akhir 2015 mendatang.

"Perusahaan ini merupakan salah satu yang terbaik di ASEAN, dan hasil produksinya telah memenuhi standar, sehingga untuk elektrikal kami percaya produksi Indonesia mampu bersaing pada MEA," kata Bayu saat berkunjung ke PT Supreme Cable Manufacturing Commerce di Jakarta, Senin.

Bayu mengatakan, hingga saat ini, hasil produksi kebel dan alat-alat elekrik di Indonesia tidak ditujukan untuk ekspor keluar, karena kebutuhan dalam negeri sangat tinggi.

"Secara nasional, kita liat posisi neraca kita defisit untuk elektrikal, tapi ini bukan karena kita tidak memiliki daya saing, namun lebih dikarenakan permintaan dalam negeri yang sangat besar," ujar Bayu.

Menurut Bayu, dari data ekspor Indonesia pada tahun 2012 lalu, untuk produk elektrikal hanya diekspor sebesar 7 miliar dolar Amerika Serikat, dan untuk ekspor ke ASEAN hanya 2,6 miliar dolar AS.

Bayu menjelaskan, untuk impor produk elektrikal pada 2012 lalu mencapai 15 miliar dolar AS, namun tingginya impor tersebut bukan hanya untuk kabel akan tetapi termasuk juga didalamnya generator dan beberapa alat yang tidak diproduksi di Indonesia.

"Jika dilihat secara industri, jumlah industri kabel ada kurang lebih sebanyak 25 perusahaan, dan sekitar lima atau enam perusahaan yang tergolong besar, dan secara keseluruhan saya yakin mereka siap," ujar Bayu.

Kunjungan tersebut ditujukan untuk meninjau kesiapan industri Indonesia dalam memasuki MEA yang akan mulai dijalankan pada akhir 2015 mendatang, khususnya untuk sektor alat-alat listrik.

Sektor peralatan listrik dan elektronika merupakan salah satu sektor yang dibahas dalam ASEAN Consultative Committee on Standard and Quality (ACCSQ).

Indonesia sendiri telah meratifikasi persetujuan perdagangan peralatan listrik dan elektronika di ASEAN melalui Peraturan Presiden Nomor 79/2010 tentang pengesahan Agreement on the ASEAN Harmonized Electrical and Electronic Equipment Regulatory Regime (AHEEERR). (V003/Z003)

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013