Oleh sebab itu, sekali lagi tidak ada alasan untuk pesimistis memasuki 2024. Saya masih optimistis pertumbuhan ekonomi kita masih berada di kisaran 5 persen
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia memiliki modal ekonomi dan politik yang kuat untuk menghadapi 2024 dengan optimisme.

“Yang pertama alasan ekonomi. Kita tahu di sepanjang triwulan tahun 2023 ekonomi Indonesia masih tumbuh di kisaran 5 persen, jauh lebih tinggi dari rata-rata global yang hanya tumbuh 2,9. Ini patut kita syukuri,” kata Presiden dalam acara “Outlook Perekonomian Indonesia” di Jakarta, Jumat.

Kemudian, dia mengatakan, Indonesia juga mampu menjaga tingkat inflasi di angka 2,86 persen atau jauh di bawah rata-rata inflasi global yakni 7,2 persen.

Selain penyerapan tenaga kerja naik, Jokowi mengatakan Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia pada November 2023 masih berada di level ekspansif 51,7.

Selanjutnya, Jokowi memaparkan bahwa neraca perdagangan Indonesia masih surplus selama 43 bulan berturut-turut dan Indeks Keyakinan Konsumen pada November 2023 juga berada di angka 123,6 yang berarti kuatnya keyakinan konsumen Indonesia terhadap kondisi ekonomi saat ini.

“Oleh sebab itu, sekali lagi tidak ada alasan untuk pesimistis memasuki 2024. Saya masih optimistis pertumbuhan ekonomi kita masih berada di kisaran 5 persen,” kata Jokowi.

Namun, Presiden mengingatkan agar Indonesia tetap mewaspadai faktor eksternal seperti ketidakpastian global yang terus berlanjut dan konflik di Timur Tengah yang bisa memicu kenaikan harga.

“Kalau orang Jawa bilang ‘tetep eling’… (kita) harus selalu ingat, hati-hati, dan waspada. Menakhodai kapal besar negara kita Indonesia ini dalam ketidakpastian ekonomi global sangatlah tidak mudah,” kata dia.

Meskipun menginginkan ekonomi tumbuh lebih baik, kata Jokowi, Indonesia tetap harus berhati-hati dan betul-betul mengkalkulasi setiap kebijakan atau langkah yang akan diambil.

Dalam hal ini, dia menyoroti soal 96 negara yang telah menjadi “pasien” Dana Moneter Internasional (IMF), dan puluhan negara lain yg kondisi ekonomi, keuangan, dan fiskalnya sangat berat.


“Tetapi lagi-lagi memasuki tahun 2024 ini kita tidak punya alasan untuk tidak optimistis,” ujar Presiden Jokowi.

Baca juga: Presiden harap debat cawapres berlangsung ramai

Baca juga: Presiden kembali ke Jakarta usai rampungkan kunjungan kerja di IKN

Baca juga: Jokowi terbitkan Perpres tentang Percepatan Transformasi Digital


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023