Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial (Kemensos), Pepen Nazarudin mengemukakan bahwa Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) pada tahun 2023 melebihi target.

Dalam keterangan yang disiarkan di Jakarta, Jumat, Pepen memaparkan realisasi per pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) pada penyandang disabilitas misalnya, terdapat 61.097 orang yang menerima manfaat ATENSI.

Baca juga: Mensos serahkan bantuan ATENSI untuk anak derita kelumpuhan di Sumbawa

Pepen mengatakan angka tersebut melebihi target 51.200 PPKS. Sementara itu, ATENSI anak dengan target 33.400 terealisasi 43.400 (130 persen), ATENSI lanjut usia targetnya 29.000 jiwa, terealisasi 60.239 (208 persen), dan ATENSI bagi korban bencana dan kedaruratan targetnya 20.000 jiwa dengan realisasi 42.705 (214 persen), serta literasi khusus bagi disabilitas targetnya 55.000 dengan realisasinya 56.050 jiwa (110 persen).

Dikatakan Pepen, Ditjen Rehsos memiliki keunikan dalam penanganan masalah sosial, dimana penanganan bersifat individual berdasarkan hasil asesmen. Sehingga setiap orang mendapatkan penanganan dan nilai bantuan yang berbeda.

“Bantuan di Rehsos berdasarkan pada asesmen saat membantu seseorang, sifatnya lebih fleksibel berdasarkan kasus orang per orang,” katanya.

Realisasi ini ditopang oleh keberadaan 31 Unit Sentra ATENSI yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap sentra memiliki jangkauan wilayah dan diberi kewenangan untuk melaksanakan semua tugas dan fungsi Kemensos di daerah. Selain itu, besarnya realisasi juga tidak terlepas dari komitmen Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

“Kebijakan Bu Menteri sekarang lebih kepada yang terasa manfaatnya di masyarakat dan mengurangi acara seremonial dan anggaran tersebut dioptimalkan, sehingga kelebihan capaian target dapat terjadi,” katanya.

Baca juga: Kemensos salurkan bantuan Program Atensi disabilitas di Jember

Baca juga: Kemensos beri bantuan ATENSI bagi 75 penerima manfaat di Sumba Timur


Salah satunya adalah peniadaan acara seremoni untuk peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN). Mensos mengalihkan anggaran seremoni untuk pelaksanaan operasi katarak yang masif di seluruh Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Pepen memaparkan bahwa Kemensos telah memproduksi 12.588 unit alat bantu, termasuk yang terbaru GRITA dan GRUWI yang sedang diproduksi.

Pepen juga memaparkan kondisi terkini penanganan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), dimana Kemensos telah menangani 1.359 korban di tahun 2023.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023