Dalam pertandingan yang berlangsung di Gedung Olahraga Universitas Negeri Jakarta (GOR UNJ), Jakarta itu, Bobby/Melati sempat kalah pada gim pertama 19-21, tetapi mampu bangkit dan berbalik unggul dengan skor 21-16.l, 28-26.
"Tadi lawannya memang tidak gampang, karena semakin lama mainnya semakin bagus. Cuma kami main nothing to loose saja. Di poin-poin kritis kami coba main lebih berani," ujar Bobby seusai bertanding.
Bobby menyebutkan bahwa dirinya sempat merasa kurang fokus pada saat momen-momen akhir pertandingan. Kondisi tersebut yang menyebabkan Bobby/Melati berkali-kali dikejar poin oleh Danang/Anggia pada gim ketiga, meski sempat unggul terlebih dahulu dengan skor 20-17.
Kehilangan fokus itu membuat Danang/Anggia mampu merebut tiga poin berturut-turut hingga terjadi deuce di poin 20-20. Setelah itu, duel semakin sengit lantaran keduanya saling mengejar poin hingga skor berakhir dengan kemenangan Bobby/Melati 28-26.
Melati pun mengaku bahwa dirinya sempat melakukan kesalahan pada permainan terakhir sehingga membuat keunggulan keduanya dikejar oleh Danang/Anggia. Namun menghadapi final pada esok hari, ia akan mengurangi kesalahan tersebut dan menerapkan pola bermain yang lebih baik.
"Untuk besok akan jaga kondisi badan juga, makan yang banyak dan sehat. Tidak ada instruksi khusus lain dari pelatih, itu saja," ucap Melati menambahkan.
Pada final Sabtu (23/12), Bobby/Melati akan melawan rekan sejawatnya dari Jawa Tengah, yaitu Akbar Bintang Cahyono/Marsheila Gischa Islami.
Akbar/Marsheila lolos ke babak final seusai mengalahkan wakil dari Jawa Timur, Muliadi Rizka Saputra/Lisa Anjeli dengan skor 21-8, 21-12.
Baca juga: Semangat pebulutangkis dari Timur Indonesia di Kejurnas 2023
Baca juga: Ganda campuran Jawa Tengah bidik gelar juara Kejurnas PBSI 2023
Baca juga: DKI Jakarta optimistis raih juara umum Kejurnas PBSI 2023
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023
