Tabanan (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika berpandangan Provinsi Bali membutuhkan pahlawan-pahlawan pertanian untuk menggugah minat generasi muda setempat agar mau mencintai pertanian.

"Saya terpesona dengan yang sudah dilakukan di sini yang tidak hanya memikirkan kesejahteraan sendiri, tetapi juga untuk para petani di sekitarnya," kata Pastika saat mengadakan reses ke The Sila's Agrotourism di Kabupaten Tabanan, Bali, Minggu.

Menurut Pastika, Bali hingga saat ini masih banyak mendatangkan sayur-mayur, buah-buahan, bahkan beras dari provinsi lain karena yang dihasilkan petani setempat belum mencukupi.

"Padahal masih banyak lahan pertanian yang kosong maupun belum tergarap karena kita kekurangan SDM. Generasi muda lebih memilih bekerja di sektor pariwisata yang dipandang memberikan hasil pasti dan bekerja di tempat yang bersih dibandingkan harus berpanas-panas dan kotor menjadi petani," ujar mantan Gubernur Bali dua periode itu.

Selain itu, kata Pastika, seringkali menjadi petani juga dianggap belum memberikan pendapatan yang jelas. Di samping itu, ada persoalan sosial budaya yang memandang kalau dengan bertani belum dianggap bekerja.

Oleh karena itu, diperlukan pahlawan-pahlawan pertanian Bali yang mau membantu generasi muda Bali agar memahami potensi dan peluang pertanian yang tentunya dapat membawa kesejahteraan.

Seperti yang sudah dilakukan di The Sila's Agrotourism ini yang telah menjadi taman rekreasi, sekaligus mampu mengedukasi petani dan masyarakat umum terkait teknologi pertanian modern maupun kiat-kiat untuk meningkatkan produktivitas sehingga memberikan harapan cerah bagi petani.

Sementara itu I Made Sila Dana, pemilik The Sila's Agrotourism mengatakan destinasi wisata yang terletak di kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan itu telah dibuka sejak 2014. Awalnya hanya menerima kunjungan grup, kemudian dibuka untuk masyarakat umum.

Selain menawarkan 23 aktivitas rekreasi bagi anggota keluarga dan anak-anak (diantaranya wahana bianglala, kereta api, naik ATV, berkuda, memancing dan sebagainya) wisatawan juga dapat merasakan pengalaman langsung memetik sayur dan strawberry serta kelas memasak.

Rata-rata kunjungan wisatawan per bulan mencapai 6.000 orang dengan didominasi wisatawan domestik.

Arena taman rekreasi dan pertanian seluas 16 hektare yang ia miliki disinergikan dengan para petani sekitar dengan luas lahan 30 hektare, hasilnya dimanfaatkan tidak saja untuk mencukupi kebutuhan The Sila's, namun untuk suplai ke hotel-hotel.

Berbagai produk sayur mayur dan buah-buahan telah dihasilkan seperti strawberry, kol, selada, jeruk dekopon, tomat, alpukat, rasberry dan sebagainya.

"Selain sering digunakan untuk menjadi tempat 'capacity building' bagi perusahaan maupun lembaga pemerintah, kami juga tetap berkomitmen untuk menjadi Pusat Pelatihan dan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S). Kami juga rutin menjadi narasumber ke sekolah-sekolah maupun berbagai kegiatan diskusi," ucapnya yang juga Ketua HIPMI Kabupaten Tabanan itu.

Ia juga menggagas pembentukan Petani Asyik (Andalan, Sinergi, Integritas, Keberlanjutan) saat pandemi COVID-19 dengan tujuan selain bisa memberikan keuntungan bagi petani dari bertani, sekaligus dapat bertani dengan penuh kegembiraan.

Sila Dana mengatakan kebutuhan pangan untuk masyarakat Bali dan juga wisatawan sangat besar dan Bali masih ketergantungan dari luar seperti halnya kentang, pepaya, wortel, jamur dan sebagainya yang didatangkan dari Pulau Jawa.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika bersama rombongan berfoto dengan I Made Sila Dana, pemilik The Sila's Agrotourism dalam kegiatan resesnya di Kabupaten Tabanan, Bali, Minggu (24/12/2023). ANTARA/Ni Luh Rhismawati.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023