Jakarta (ANTARA) - Jaringan sosial terdesentralisasi dan pesaing Twitter, Bluesky, akhirnya memungkinkan penggunanya melihat unggahan di platformnya tanpa harus login. Orang masih memerlukan undangan untuk membuat akun dan mulai mengunggah tetapi dapat membaca unggahan melalui tautan.

Langkah ini juga memungkinkan penerbit untuk menautkan atau menyematkan kiriman Bluesky dalam blog. Selain itu, pengguna dapat membagikannya dalam obrolan individu atau kelompok.

Pengguna Bluesky dapat mengaktifkan pengaturan melalui Pengaturan > Moderasi > Visibilitas logout untuk menghentikan jejaring sosial menampilkan unggahan mereka kepada pengguna yang logout.

Baca juga: Sosmed X perlambat akses ke tautan berita media, sosmed saingan

Baca juga: Mengenal Bluesky media sosial baru pesaing ketat Twitter


Namun, batasan tersebut hanya berlaku untuk situs web dan aplikasi Bluesky sendiri. Perusahaan mengatakan klien pihak ketiga lainnya mungkin tidak menghormati tombol tersebut dan tetap menampilkan unggahan Anda.

Jadi, jika Anda tidak ingin membagikan unggahan kepada khalayak yang lebih luas, Anda perlu menjadikan profil Anda pribadi.

Dalam unggahan di blognya, CEO perusahaan Jay Graber juga meluncurkan logo emoji kupu-kupu baru yang menggantikan logo umum berupa langit biru dengan awan.

“Awalnya, kami memperhatikan bahwa orang-orang secara organik menggunakan emoji kupu-kupu ???? untuk menunjukkan pegangan Bluesky mereka,” kata Graber.

“Kami menyukainya, dan mengadopsinya seiring penyebarannya. Kupu-kupu mencerminkan misi kami untuk mengubah media sosial menjadi sesuatu yang baru," tambah dia.

Tahun ini, Bluesky meluncurkan aplikasi iOS dan Android dan mencapai 2 juta pengguna. Jejaring sosial ini juga meluncurkan berbagai alat moderasi setelah menghadapi kritik mengenai jenis konten yang diizinkan di platform. Demikian dikutip dari TechCrunch, Sabtu (23/12) waktu setempat.

Baca juga: Elon Musk akan integrasikan xAI dengan platform media sosial X

Baca juga: Reddit mungkinkan pengguna terjemahkan unggahan ke delapan bahasa

Baca juga: Montana jadi negara bagian Amerika pertama yang melarang TikTok

Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023