Banda Aceh (ANTARA) - Masyarakat Aceh memanjatkan doa untuk para syuhada korban bencana tsunami 19 tahun silam yang digelar di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

"Untuk tahun ini, masyarakat Aceh mengenangnya dengan pengajian serta zikir bersama untuk para korban," kata Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki di Banda Aceh, Selasa.

Marzuki menyampaikan, peristiwa gempa dan tsunami 26 Desember 2004 silam selalu diperingati setiap tahunnya oleh masyarakat Aceh yang menjadi saksi musibah dahsyat tersebut.

"Tahun ini kita laksanakan pengajian sejak tadi malam, lalu hari ini zikir tsunami, dan juga ada ceramah untuk mengenang kembali tsunami," ujarnya.

Dia menuturkan, peristiwa tsunami yang terjadi di Aceh akan terus diingatkan kepada masyarakat. Tujuannya agar bisa mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.

Terutama dalam hal mitigasi bencana, sehingga ke depannya dapat dilakukan upaya pencegahan dan pengurangan risiko yang bisa ditimbulkan dari sebuah bencana.

Baca juga: Nelayan Aceh dilarang melaut saat peringatan tsunami

Baca juga: Peneliti: Masjid bisa jadi bangunan evakuasi alternatif saat tsunami

Baca juga: Peneliti USK temukan bukti tsunami purba di pesisir Aceh Besar


"Mudah-mudahan hal yang dilewati menjadi pembelajaran bagi rakyat Aceh, terus kita bisa memitigasi bencana ini ke depannya," kata Marzuki.

Dalam momentum peringatan tsunami ini, Pemerintah Aceh melalui Bank Syariah Indonesia dan Bank Aceh juga memberikan santunan dan perlengkapan beasiswa kepada 29 anak yatim. Juga ada ceramah dari Tgk H Amri Fatmi Anziz.

Dalam ceramahnya, Ustadz Amri menyampaikan bahwa tsunami merupakan suratan takdir dari Sang Pencipta untuk menjadi pembelajaran bagi manusia.

"Tsunami ini merupakan takdir dari Allah, tidak ada campur tangan manusia, yang diberikan untuk menjadi peringatan dan pembelajaran kepada hambaNya," demikian kata Ustadz Amri Fatmi Anziz.

Baca juga: BMKG ajak negara-negara di Samudera Hindia hindari ancaman tsunami

Baca juga: Banda Aceh-Jepang bakal peringati bersama 20 tahun tsunami Aceh

 

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2023