Jakarta (ANTARA News) - Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Komjen Pol Oegroseno akan menyiapkan strategi kebijakan "Satu Desa Satu Polisi" dalam mengamankan pelaksanaan Pemilu 2014.

"Untuk polisi yang ada di desa ini diharapkan bisa lihat sindrom, gejala-gejala apa yang akan terjadi saat menghadapi Pemilu," kata Oegroseno di Jakarta, Jumat.

Terkait hal itu pihaknya akan memberdayagunakan peranan Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) hingga ke tingkat desa dalam upaya pengamanan menjelang Pemilu.

Menurut dia, setiap anggota babinkamtibmas harus bisa memahami kondisi keamanan di desa yang dijaganya.

Dengan strategi itu, dia berharap persoalan yang terjadi pada pelaksanaan Pemilu terdahulu tidak terulang kembali. "Jangan kayak 2004-2009, (kasus) sudah terjadi, baru dicarikan obatnya," katanya.

Sementara terkait dengan rencana Oegroseno yang akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk memantau kondisi di lapangan daripada berada di kantor, setelah menjabat sebagai Wakapolri, pihaknya mengatakan akan melakukan hal tersebut sewaktu-waktu.

Sementara mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Nanan Sukarna mendukung Oegroseno untuk membenahi kualitas SDM di institusi Polri.

"Kita komitmen pada masyrakat, bagi anggota polisi yang tidak taat dan tidak pantas, ya dipecat. Kita mohon dibantu Pak Oegro untuk mengawasi," katanya.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013