Jakarta (ANTARA) - Polisi memulai penjagaan dengan menurunkan puluhan personel di RSPAD Gatot Subroto hingga Rumah Duka Sentosa sejak mendapatkan kabar meninggalnya mantan Gubernur Papua dua periode, sekaligus terpidana kasus korupsi Lukas Enembe.
 
"Kalau pengamanan dari kami, sejak ada kabar meninggalnya Bapak Lukas Enembe, itu dari Polres dan Polsek sekitar 20 personel yang berjaga," kata Kapolsek Senen, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Bambang Santoso saat ditemui di Rumah Duka Sentosa di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa.
 
Bambang menyebut, pihaknya akan berjaga sampai jenazah Lukas Enembe diterbangkan ke Papua.

Jenazah Lukas Enembe untuk sementara disemayamkan di Rumah Duka dan Krematorium Sentosa, Jakarta Pusat untuk penghormatan terakhir.

"Berjaga hanya di dekat rumah sakitnya, sekitar RSPAD, tidak ada pengamanan khusus. Berjaga sampai nanti jenazah diterbangkan ke Papua, besok," ujar Bambang.

Baca juga: Karangan bunga duka cita untuk Lukas Enembe mulai berdatangan
 
Hingga saat ini, Bambang menyebut kondisi di sekitar RSPAD Gatot Subroto masih aman terkendali.

"Sementara masih berjalan aman, sampai detik ini sudah disemayamkan jenazah di Rumah Duka Sentosa, masih aman," ucap Bambang.

Mantan Gubernur Papua dua periode sekaligus terpidana kasus korupsi Lukas Enembe meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa ini.

Kepala RSPAD Gatot Soebroto Letnan Jenderal TNI dr. Albertus Budi Sulistya membenarkan kabar wafatnya Lukas Enembe dalam usia 56 tahun, pada Selasa ini pukul 10.45 WIB.

Pengacara Lukas, Petrus Bala Pattyona mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua untuk kepulangan jenazah Lukas ke Papua.

Baca juga: Lukas Enembe, dari PNS hingga Gubernur Papua dua periode
 
Rencananya jenazah akan berangkat dari Jakarta menuju Papua menggunakan pesawat pada Rabu (27/12). 

"Sudah pasti Rabu malam karena penerbangan ke Papua malam biasanya pukul 00.00 dan tiba di Papua jam 07.00 atau jam 06.00 waktu setempat," kata Petrus di rumah duka kepada wartawan.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023