Nanti mungkin 850 unit huntap mudah-mudahan (dibangun) di periode 2024.
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Iwan Setiawan mengungkapkan sebanyak 3.771 unit hunian tetap atau huntap untuk korban bencana berhasil dibangun di beberapa wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat dalam kurun waktu tiga tahun.

Iwan di Cibinong, Bogor, Selasa, menerangkan bahwa penyediaan huntap ini melibatkan Pemerintah Kabupaten Bogor, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sejak tahun 2021 hingga 2023, Pemkab Bogor mampu membangun 2.704 unit, Kementerian PUPR sebanyak 563 unit, Pemprov Jabar 37 unit, dan BNPB sebanyak 467 unit.

"Nanti mungkin 850 unit huntap mudah-mudahan (dibangun) di periode 2024," kata Iwan.

Ribuan hunian tersebut dibangun tersebar di tujuh kecamatan, yakni Sukajaya, Cigudeg, Nanggung, Leuwiliang, Pamijahan, Sukamakmur, dan Leuwisadeng.

Namun, paling banyak dibangun di Sukajaya dan Cigudeg untuk korban bencana banjir bandang dan longsor dahsyat yang terjadi pada awal tahun 2020 di empat kecamatan, yakni Sukajaya, Cigudeg, Nanggung, dan Jasinga.

Lahan yang digunakan untuk huntap sebagian besar merupakan hibah dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) ke Pemkab Bogor seluasi 52 hektare berstatus hak guna pakai (HGP).

Iwan menjelaskan ribuan huntap ini dibangun dengan nominal biaya yang berbeda, mengingat berasal dari beragam mata anggaran. Setiap satu unitnya menelan biaya Rp50 juta-Rp62 juta.

"Mungkin nanti saya minta juga kepada masyarakat untuk memoles lagi (rumahnya) biar bagus, karena kami anggarannya cuma segitu, tidak ada kurang tidak ada lebih, tidak bisa lebih mewah, mungkin nanti bertahap dari masyarakat sendiri," kata Iwan.

Pemkab Bogor, kata dia, akan melengkapi fasilitas penunjang hunian tetap secara bertahap mulai dari drainase hingga instalasi air.
Baca juga: BNPB bantu Rp25 miliar untuk hunian tetap korban longsor di Bogor
Baca juga: DPRD Bogor mendukung pembangunan rumah korban bencana Rp120 miliar

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023