Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo ingin mendorong Indonesia menjadi pusat herbal dunia.

"Kami (Ganjar-Mahfud) akan dorong itu biar kita menjadi pusat herbal dunia," kata Ganjar usai mengunjungi Pasar Jamu Ngunter di Kecamatan Ngunter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, Ganjar menceritakan berdasarkan pengalamannya bahwa produk jamu Indonesia telah tersedia di negara-negara lain, bahkan sampai di luar kawasan Asia.

"Saya mendapatkan oleh-oleh saat ke Suriname (Amerika Selatan) itu jamu dan itu buatan dari sini (Indonesia) karena mereka merasa (jamu) ini masih merupakan tradisi," kata Ganjar.

Oleh sebab itu, dia menyatakan pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar-Mahfud siap mendukung realisasi kebijakan pengembangan industri jamu.

Menurut Ganjar, salah satu cara mendukung realisasi itu ialah dengan mendorong agar kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri bisa menjadi "warung" utama dalam memasarkan produk jamu asli buatan Indonesia.

"Penting untuk kawan-kawan duta besar, kalau kantor duta besar jadi outlet​​​​​​​-nya. Sehingga, ada tamu disuguhi jamu. Lalu, dia menceritakan jamu. Rasanya ini promosi yang cukup bagus," tambahnya.
​​​​​​​
Selain itu, Ganjar mengatakan akan mengakomodasi kebutuhan terkait perkembangan jamu lokal agar dapat menjadi gaya hidup, termasuk mendorong berdirinya kafe-kafe jamu.
​​​​​​​
"Permintaannya kafe-kafe jamu diperbanyak dengan satu harapan minuman tradisional yang berbasis jamu akan menjadi lifestyle (gaya hidup) orang untuk hidup sehat. Jadi, kami mau dorong itu," ujar Ganjar.
​​​​​​​
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
​​​​​​​
​​​​​​​Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023