Hari ini kami melakukan upacara Thudong...untuk di Indonesia pertama kali kami melaksanakan prosesi dari Candi Ngawen ke Candi Mendut kemudian ke Candi Pawon, dan berakhir di Candi Borobudur
Magelang (ANTARA) - Para peserta Pabbaja Samanera Sementara melakukan prosesi Thudong yakni berjalan kaki sambil bermeditasi dari Candi Ngawen-Candi Mendut-Candi Pawon-Candi Borobudur.

Ketua Panitia Pabbajja Samanera Sementara, Fatmawati, di Magelang, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan hari terakhir puncak acara Pabbajja Samanera Sementara tahun ini diisi dengan kegiatan thudong dari Candi Ngawen ke Candi Borobudur.

Sebanyak 50 peserta Pabbajja Samanera berangkat dari Candi Ngawen dan bergabung di Candi Mendut dengan 450 peserta, selanjutnya mereka berjalan bersama menuju Candi Pawon, kemudian ke Candi Borobudur.

"Hari ini kami melakukan upacara Thudong. Ini adalah tradisi yang telah diwariskan oleh Sang Buddha dari zaman dulu sampai hari ini, dan untuk di Indonesia pertama kali kami melaksanakan prosesi dari Candi Ngawen ke Candi Mendut kemudian ke Candi Pawon, dan berakhir di Candi Borobudur," katanya.

Ia menyampaikan sudah ada ribuan umat buddhis dari seluruh Indonesia berkumpul membawa keranjang bunga untuk ditabur di Marga Utama Borobudur kepada Pabbajja Samanera.

Baca juga: Biksu thudong melakukan puja bakti dan pradaksina di Borobudur

Menurut dia, Thudong dimulai dari Candi Ngawen karena panitia merasa harus membantu masyarakat sekitar dengan cara mempromosikan Candi Ngawen.

"Tahun ini kami angkat Candi Ngawen agar dapat mempromosikannya sebagai pariwisata religi yang baru ke seluruh Indonesia dan seluruh dunia, bahwa ada Candi Ngawen yang satu garis dengan Candi Ngawen, Candi Mendut, Candi Pawon, dan Candi Borobudur, itu jalan spiritual yang baru untuk kami promosikan," katanya.

Ketua Umum Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI) Agus Jaya menyampaikan hari ini mengambil start dari Candi Ngawen karena ada garis lurus dari situs sejarah yang menyambung ke Candi Borobudur.

"Ke depannya dari MBMI yang akan mencari candi berikutnya untuk kami lakukan tradisi Thudong. Hari ini kami sebagai Bangsa Indonesia bangga bahwa punya candi-candi," katanya.

Baca juga: Wajah ramah Indonesia kala menyambut biksu thudong

Oleh karena itu, katanya, candi-candi tersebut perlu dipromosikan baik ke lokal maupun mancanegara agar mendatangkan devisa. 

Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Dirjen Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama (Kemenag) Nyoman Suriadarma menyampaikan pihaknya mengapresiasi upaya MBMI dan Ketua Panitia Pabbajja Samanera Sementara Borobudur yang di tahun ini secara perdana memanfaatkan Candi Ngawen sebagai titik awal upacara Thudong.

"Kami berangkat menjalankan perjalanan spiritual dari empat titik Candi Ngawen, Candi Mendut, Candi Pawon dan terakhir di Candi Borobudur," katanya.

Kemenag, kata dia, sangat mendukung dan menyebut inilah satu bentuk upaya umat Buddha melatih peserta Pabbajja Samanera,  serta kembali membangkitkan dan menghidupkan candi-candi sebagai destinasi spiritual.

Baca juga: TWC sebut perayaan Waisak beri dampak ekonomi besar
Baca juga: PT TWC dukung pelaksanaan Pabbajja Samanera di Borobudur

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023