Pengamanan Lebaran ini lebih diutamakan kepada pencegahan, sesuai instruksi Kapolri.
Bengkulu (ANTARA News) - Provinsi Bengkulu juga menyiapkan diri dalam mengamankan dan memberi kenyamanan bagi warganya maupun yang melintas di daerah tersebut selama arus mudik dan balik Lebaran 2013.

Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah, menjadi inspektur upacara gelar pasukan pengamanan Lebaran 1434 Hijriah di lapangan pusat olahraga Pantai Panjang Kota Bengkulu, Kamis lalu.

Sebanyak 1.200 personel Kepolisian Daerah Bengkulu mengikuti gelar pasukan yang dihadiri Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Benny Mokalu, Kepala Staf Korem 041 Garuda Emas Bengkulu Letkol Bedali Harefa.

"Pengamanan Lebaran ini lebih diutamakan kepada pencegahan, sesuai instruksi Kapolri," kata Gubernur.

Ia mengatakan untuk pengamanan rumah warga yang ditinggal mudik oleh pemiliknya agar mendapat perhatian dari kepolisian. Sebelum berangkat mudik, warga dihimbau agar memperhatikan kondisi keamanan rumah, seperti instalasi listrik dan lainnya.

Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Benny Mokalu mengatakan sebanyak 2.400 orang personel disiagakan untuk mengamankan arus mudik dan arus balik Lebaran 2013. Petugas disiagakan di 43 posko yang tersebar do 10 kabupaten dan kota.

"Patroli di permukiman yang ditinggal mudik akan ditingkatkan oleh polisi. Personel pengamanan akan disiagakan di pos tersebut mulai H-7 Lebaran hingga H+7," kata Benny.

Pos pengamanan, juga dibentuk di titik-titik kegiatan masyarakat, seperti pusat perbelanjaan, objek wisata serta daerah perbatasan.

"Lokasi yang kami waspadai juga termasuk wilayah Binduriang dan jalan lintas perbatasan Kaur dan Mukomuko," tambahnya.

Khusus di wilayah Binduriang yang tingkat kriminalitas cukup tinggi, Kapolda mengatakan tetap menerapkan sistem pengamanan sesuai prosedur.

Ketika ditanya tentang kemungkinan adanya penempatan penembak jitu di perbatasan Bengkulu-Sumatra Selatan itu, Kapolda membantah.

"Kita tidak perlu pakai cara-cara seperti itu, hanya pengamanan wilayah sesuai prosedur," katanya.

Sementara Kapolres Kota Bengkulu, AKBP Iksantyo Bagus Pramono, menghimbau kepada warga untuk melapor ke polsek setempat, jika rumah mereka kosong karena ditinggal mudik Lebaran.

"Dengan adanya laporan warga, kita jadi tahu rumah di daerah mana saja yang ditinggal mudik, dan dari situ kita bisa menentukan jalur patroli untuk menjaga keamanan rumah warga yang mudik tersebut," kata dia.

Tugas penjagaan dan pengawasan rumah warga yang ditinggal penghuninya, menurut dia termasuk tugas aparat kepolisian selain pengawasan tempat publik dan rumah ibadah serta tempat umum. Pengawasan menurut dia, dimaksudkan untuk meminimalisasi kejahatan pencurian yang memanfaatkan situasi rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.

"Kita tidak mau warga yang ingin merayakan hari raya, berbahagia di kampung halaman, tetapi pada saat kembali ke Kota Bengkulu ditemui rumah mereka telah dibobol maling," kata dia.

Personel yang akan berpatroli, menurut dia, Polres Kota Bengkulu akan memaksimalkan personel dari Mapolsek setempat. Dengan memaksimalkan pengawasan, menurut dia, akan dapat menekan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Masyarakat yang mudik Lebaran dapat meninggalkan rumahnya dengan tenang dan masyarakat Kota Bengkulu juga merasa nyaman karena tidak diresahkan oleh kejadian gangguan keamanan yang dapat mengganggu suasana Lebaran," tambah Ikhsantyo.

Kemudian Kepala Kepolisian Resor Kabuapten Mukomuko, AKBP Wisnu Widarto menyatakan, bahwa pihaknya menambah satu unit tim khusus yang bertugas mengungkap dengan cepat kasus kejahatan selama Lebaran 2013.

"Kita sudah punya satu unit tim khusus (Timsus) yang mengungkap kasus pencurian sepeda motor. Sekarang ditambah satu unit lagi untuk mengungkap jika ada kasus kejahatan terutama pencurian selama Lebaran," kata Wisnu.

Ia menjelaskan, dua unit timsus yang beranggotakan lima hingga tujuh polisi ditugaskan di lapangan untuk membantu mengungkap dengan cepat kasus kejahatan selama Lebaran. Personel timsus ini orangnya itu saja dan mereka ini terpilih dan telah terbukti selama ini mengungkap kasus kejahatan.

Oleh karena itu, kata dia, belasan orang yang tergabung dalam dua unit timsus ini tidak libur selama lebaran.

"Mereka itu sudah kita berikan tanggung jawab untuk membantu polisi di markas kepolisian sektor di 15 kecamatan di darah ini dalam mengungkap kasus kejahatan dengan cepat," ujarnya.

Ia mengatakan dalam menjalankan tugas timsus tidak hanya berkoordinasi dengan mapolsek tetapi langsung kepada masyarakat yang menjadi korban kejahatan selama Lebaran.

Wisnu Widiarto juga menjelaskan, setiap bank di Kabupaten Mukomuko, dijaga minimal dua orang polisi bersenjata lengkap selama libur Idul Fitri 1434 Hijriah di daerah itu.

"Pihak bank yang minta kepada polisi guna mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan selama Lebaran," katanya.

Ia menyebutkan, mayoritas bank yang ada di daerah ini minta pengamanan dari polisi seperti Bank Rakyat Indonesia yang memiliki satu cabang dan empat unit, Bank Bengkulu, dan bank swasta.

Personel polisi yang ditugaskan menjaga tersebut, kata dia, menggunakan baju dinas dengan senjata lengkap namun di luar dinas mereka masih diperbolehkan memakai pakaian preman.

Ia menjelaskan, personel polisi tersebut mulai menjalankan tugas sejak hari Kamis (1/8) dan akan berakhir pada H+7 Lebaran.

"Tidak ada libur bagi polisi selama menjalankan tugas penjagaan bank di daerah ini namun ada pengaturan jadwal piket untuk menggantikan polisi yang telah bertugas," ujarnya lagi.

Selain itu, pihaknya juga menyiagakan aparat kepolisian selama 24 jam di Markas Resor dan sektor di 15 kecamatan guna membantu jika terjadi sesuatu yang buruk terhadap polisi menjaga bank.

Ia menerangkan, hampir seluruh personel polisi di Mapolres dan Mapolsek tidak libur pada Idul Fitri 1434 ini guna menjaga keamanan dan ketertiban tidak hanya di fasilitas umum dan pemerintah tetapi juga mengatur arus mudik dan balik Lebaran.


Pengamaan Jalur Mudik

Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko, yang wilayahnya berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, memasang 10 rambu peringatan sepanjang Jalan Lintas Sumatera yang rusak dan rawan kecelakaan untuk keselamatan selama mudik dan balik Lebaran 2013

"Sebanyak 10 rambu peringatan itu akan dipasang mulai dari Kecamatan Air Rami hingga Kecamatan Lubuk Pinang," kata Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko, AKBP Wisnu Widarto.

Ia mengatakan, pemasangan 10 rambu peringatan itu telah selesai di Kecamatan Air Rami hingga Kecamatan Penarik, tinggal lagi di Kecamatan Air Dikit hingga Kecamatan Lubuk Pinang.

Sedangkan titik Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang dipasang 10 rambu peringatan itu, sebutnya, diprioritaskan Jalinsum yang rusak parah termasuk juga jalan sempit.

Serta, lanjutnya, tikungan tajam dan pendakian yang tidak kelihatan kendaraan melintas berlawanan arah.

Jalan-jalan tersebut, menurut dia, jika tidak diberitahu kepada pengendara sangat rawan terjadi kecalakaan apalagi di tengah ramainya kendaraan melintas selama mudik dan balik Lebaran.

Rambu peringatan itu lanjutnya, guna mengingatkan kepada pengendara agar hati hati dan wasapada serta mengurangi kecepatan kendaraannya ketika melintas di jalan tersebut.

Selain rambu peringatan, lanjutnya, aparat polisi di tiga pos pengamanan dan satu pos pelayanan akan membantu pemudik jika mengalami kesulitan ketika melintas di darah itu.

"Polisi di pos pengamanan juga akan membantu pemudik jika dibutuhkan," ujarnya.

Sementara Kepolisian Resor Rejanglebong akan melakukan patroli bersama dengan petugas Brimob dan TNI, melakukan pengamanan jalur mudik yang dinilai rawan tindak kejahatan.

"Untuk pengamanan di jalur mudik yang selama ini rawan tindak kejahatan, selain akan didirikan pos pengamanan juga akan dilakukan patroli bersama dengan petugas Brimob dan TNI. Patroli bersama ini akan dilakukan di beberapa titik rawan kejahatan terutama di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau," kata Kepala Bagian Operasi Polres Rejanglebong, Kompol Novi Ari Andrian.

Selain akan melakukan patroli bersama di kawasan rawan tindak kejahatan di daerah tersebut kata dia, petugas juga akan melakukan penindakan tegas terhadap pelaku kejahatan.

Pengamanan jalur mudik dan hari raya Idul Fitri 1434 Hijriah ini tambah dia, akan melibatkan 130 personil yang terdiri dari petugas Polres Rejanglebong, kemudian dua peleton Brimob Kompi-A Bengkulu ditambah dua peleton petugas dari TNI AD.

Penempatan aparat keamanan gabungan ini akan dimulai H-7 hingga H+5 lebaran dan diharapkan nantinya akan memberikan rasa aman kepada para pemudik serta meminimalisir tindak kejahatanan yang akan terjadi di masyarakat dalam 15 kecamatan di daerah itu.

Sebelumnya Kapolres Rejanglebong, AKBP Edi Suroso menjelaskan, berdasarkan hasil rapat koordinasi yang digelar Pemprov Bengkulu dengan Kapolda Bengkulu, termasuk para kapolres se Bengkulu belum lama ini menyebutkan fokus pengamanan

kepolisian daerah itu pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini ialah jalur mudik dan balik di Jalan Lintas Tengah Sumatera antara Bengkulu dengan Padang, kemudian pengamanan dikawasan pegunungan antara Kabupaten Kepahiang dan Bengkulu Tengah serta jalur lintas Curup dengan Lubuklinggau, Sumsel.

Untuk wilayah Kabupaten Rejanglebong, Polda Bengkulu akan memberikan perhatian khusus untuk pengamanan di jalur lintas Curup--Kota Lubuklinggau, Sumsel. Para petugas ini akan bertugas menjaga arus mudik dan balik, dengan penyebaran di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Binduriang dan Kecamatan Sindang Kelingi.

Selain itu, Polres Rejanglebong juga menyiagakan lima pos pengamanan hari raya Idul Fitri 1434 Hijriah yang ditempatkan pada beberapa kecamatan di daerah itu.

"Kelima Pospam lebaran ini didirikan pada lima lokasi antara lain dikawasan Pasar Beng Mego Curup, kemudian dilokasi objek wisata Suban Air Panas dan Danau Mas Harun Bestari, serta dua lokasi lainnya di Desa Pelalo dan Desa Taba Padang di Kecamatan Binduriang," kata Kapolres Rejanglebong, AKBP Edi Suroso.

Pendirian lima pospam di sejumlah lokasi di daerah tersebut kata dia, melibatkan 130 personil yang mulai bertugas H-7 sampai H+7. Selain untuk menjaga keamanan pada hari raya juga untuk pelayanan arus mudik dan balik yang melewati daerah itu.

Pospam lebaran ini tambah dia, berisikan anggota kepolisian, TNI, petugas kesehatan, Satpol-PP, petugas Dishub, PMI dan anggota pramuka. Diharapkan dengan adanya Pospam ini nantinya dapat memberikan keamanan bagi masyarakat dan pemudik yang melintas di daerah ini.

Sebelumnya berdasarkan hasil rapat koordinasi yang digelar Pemprov Bengkulu dengan Kapolda Bengkulu, termasuk para kapolres se Bengkulu pada awal Juli 2013 lalu fokus pengamanan kepolisian daerah itu pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini ialah jalur mudik dan balik di Jalan Lintas Tengah Sumatera antara Bengkulu dengan Padang, kemudian pengamanan dikawasan pegunungan antara Kabupaten Kepahiang dan Bengkulu Tengah serta jalur lintas Curup dengan Lubuklinggau, Sumsel.

Untuk wilayah Kabupaten Rejanglebong, Polda Bengkulu akan memberikan perhatian khusus untuk pengamanan di jalur lintas Curup--Kota Lubuklinggau, Sumsel, yang selama ini dikenal rawan tindak kejahatan berupa penodongan dan perampasan kendaraan bermotor. Para petugas ini akan bertugas menjaga arus mudik dan balik, dengan penyebaran di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Binduriang dan Kecamatan Sindang Kelingi.

Sementara itu, kondisi keamanan di jalan Lintas Curup, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, yang menghubungkan Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatra Selatan, saat ini masih rawan tindak kejahatan.

"Walau pun sudah ada pos pengamanan Lebaran, namun pengguna jalan Lintas Curup--Lubuklinggau, masih belum aman dan menghantui pengguna jalan ini. Tindak kejahatan berupa perampokan dan perampasan kendaraan bermotor masih sering terjadi kendati jumlahnya mulai menurun," kata Saprudin (47) warga Kecamatan Binduriang.

Dalam beberapa hari belakangan menjelang hari raya Idul Fitri 1434 Hijriah, kata dia, beberapa kasus perampasan kendaraan bermotor masih saja terjadi, walau pun saat ini di daerah itu sudah didirikan pospam lebaran 2013.

Kasus perampasan kendaraan bermotor tersebut, kata dia, antara lain terjadi pada Kamis 1/8) lalu yang dialami dua warga asal Kabupaten Musi Rawas, Sumsel, yang dirampok di Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Binduriang, saat akan pulang kampung sehabis liburan kuliah di Bengkulu.

Dalam kasus perampokan ini pelakunya berhasil ditangkap petugas TNI yang berpakaian preman saat melakukan patroli di daerah itu, tersangkanya adalah ZA (20) warga Desa Kampung Jeruk, Kecamatan Binduriang, sedangkan rekannya DN berhasil kabur.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Rejanglebong, AKP Margopo, saat dikonfirmasi membenarkan tertangkapnya ZA, salah seorang pelaku perampokan terhadap dua warga asal Kabupaten Musi Rawas, oleh petugas TNI AD pada Kamis (1/8).

"Tersangka ZA ditangkap petugas TNI yang berpatroli di jalur Lintas Curup - Lubuklinggau, saat bersama dengan rekan DN yang saat ini masih buron melakukan aksi perampokan sepeda motor milik warga asal Kabupaten Musi Rawas, Sumsel. Setelah tertangkap tangan tersangka ZA selanjutnya diserahkan petugas TNI ke Polres Rejanglebong, guna pengusutan pengembangan kasusnya lebih lanjut," katanya.

Korban perampokkan ini dialami dua mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Bengkulu, keduanya bermaksud pulang ke daerah mereka di Musi Rawas guna mengisi liburan hari raya. Keduanya pulang kampung dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio, saat melintas di Desa Cahaya Negeri diserempet kedua pelaku, setelah korban terbalik lalu mengambil tas dan sepeda motor korban.

Kepala Staf Korem 041 Garuda Emas Bengkulu Letkol Bedali Harefa mengatakan sebanyak 111 orang personel TNI dikerahkan untuk mengamankan perbatasan Bengkulu dengan Sumatera Selatan selama arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1434 Hijriah.

"Ada satu satuan setingkat kompi yang disiagakan di perbatasan Bengkulu dengan Lubuklinggau, Sumatera Selatan," katanya saat menghadiri upacara gelar pasukan pengamanan Lebaran di Pantai Panjang, Kota Bengkulu.

Pengamanan di perbatasan tersebut, terutama di wilayah Kecamatan Binduriang merupakan kebijakan khusus, mengingat tingkat kriminalitas yang tinggi. Kasrem mengatakan satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) juga disiagakan di Markas Korem 041 Garuda Emas.

"Sedangkan di tiap posko pengamanan kepolisian, kami menempatkan dua personel untuk membantu kepolisian. Dalam pengamanan arus mudik dan arus balik Lebaran 1434 Hijriah, TNI mendukung atau "back up" pengamanan dari kepolisian," tambahnya.

Sementara itu, Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Benny Mokalu mengatakan pengamanan di wilayah perbatasan yang rawan kriminal itu sesuai dengan prosedur.

"Patroli pengamanan akan ditingkatkan di wilayah itu, sehingga pemudik dapat melintas dengan aman," ucapnya.

Ketika ditanya tentang penempatan penembak jitu di perbatasan tersbut, Kapolda mengatakan tidak perlu.

"Kami menggunakan prosedur yang normal, karena perbuatan kriminal itu perbuatan menyimpang," tandasnya.

Oleh Triono Subagyo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013