Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menargetkan pembangunan rumah sakit (RS) bertaraf internasional dapat tuntas di akhir tahun 2024 dengan konstruksi tahan gempa hingga magnitudo 9 dilengkapi dengan landasan helipad.

Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Kamis mengatakan pembangunan RSUD Sayang Cianjur menjadi rumah sakit bertaraf internasional akan dimulai di awal tahun 2024 dan dapat tuntas di akhir tahun dengan target awal pembangunan ruang rawat inap dan poliklinik baru.

"Pencanangan rumah sakit bertaraf internasional ini untuk menyambut visi Indonesia Emas 2045, meski saat ini di Cianjur angka stunting masih tinggi, IPM masih rendah, sehingga dengan adanya rumah sakit internasional dapat mengatasi hal tersebut,” katanya.

Herman menjelaskan, di rumah sakit internasional yang memiliki tujuh lantai itu, akan terdapat beberapa gedung baru seperti gedung rawat inap dan poliklinik guna pelayanan pasien dengan berbagai keluhan penyakit dengan layanan bertaraf internasional.

Baca juga: Kemenkes dukung RSUD Sayang Cianjur bertaraf internasional

Baca juga: RSUD Cianjur operasikan kembali ruang rawat inap terdampak gempa


Sebelum infrastruktur tuntas, tegas dia, pembenahan pelayanan terhadap pasien akan dilakukan secara prima sehingga tidak ada lagi keluhan terkait pelayanan yang dinilai buruk dan belum maksimal dari tenaga medis dan tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut.

“Sebelum menjadi rumah sakit dengan pelayanan internasional, kita benahi pelayanan yang harus prima di seluruh ruangan dan gedung poliklinik termasuk tenaga medis dan tenaga kesehatan yang memberikan pelayan bagi pasien," katanya.

Herman menambahkan, gedung yang dirancang tahan getaran gempa sampai magnitudo 9 karena berpatokan pada getaran Sesar Cimandiri yang bisa mencapai magnitudo 9 itu, akan memiliki area parkir yang memadai dan landasan helipad di lantai teratas.

Direktur Utama RSUD Sayang Cianjur, dr Irvan Nur Fauzi, mengatakan anggaran yang diperlukan dalam membangun rumah sakit internasional sekitar Rp 68 miliar diperoleh melalui pembiayaan badan usaha dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBI) atau didanai investor.

“Pastinya akan ada sarana dan prasarana lain yang harus dipenuhi dan akan dikerjasamakan antara pihak swasta dan rumah sakit. Kami ingin mewujudkan skema itu, agar tidak membebani APBD secara finansial karena kami mampu membiayai dengan anggaran BLUD,” katanya.

Irvan menjelaskan, rumah sakit berlantai tujuh itu, nantinya dapat menampung kurang lebih 250 tempat tidur, pembangunan diperkirakan memakan waktu enam sampai delapan bulan dengan target dapat tuntas di akhir tahun 2024 langsung dioperasikan.

Baca juga: RSUD Sayang Cianjur sediakan ruangan khusus caleg gagal

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023