Sentani (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Papua mengharapkan warga Nusantara untuk dapat menjaga kerukunan di daerah ini.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri dalam keterangannya, Jumat, mengharapkan warga Nusantara tidak melakukan tindakan yang dapat mencederai kerukunan di atas tanah Papua.

“Boleh menjaga (Kamtibmas) di lokasi masing-masing dan tidak boleh melakukan aksi berlebihan,” katanya.

Kepada keluarga, simpatisan dan masyarakat yang berduka atas meninggalnya mantan Gubernur Papua, diharapkan untuk dapat menahan diri dalam suasana kedukaan ini.

“Anak-anak dan saudara kami mari berduka yang benar sesuai budaya kita orang Papua, bukan malah merusak dan mencederai harkat dan martabat kita sebagai orang Papua,” ujarnya.

Dia menjelaskan insiden kericuhan, pembakaran, perusakan fasilitas umum itu telah merusak dan mencederai harkat dan martabat orang Papua yang cinta damai.

“Pasti pemakaman dilakukan pagi ini, dan setelah (keluarga, simpatisan dan masyarakat) yang ikut pemakaman pulang, tidak boleh ada lagi yang melakukan aksi-aksi brutal karena aparat kepolisian akan mengambil tindakan tegas,” katanya.

Dia menambahkan waktu pengantaran jenazah dari Bandara menuju STAKIN Sentani dan ke Koya Tengah, Muara Tami, Kota Jayapura, pihaknya masih memberikan toleransi.

“Setelah pemakaman, jangan coba-coba melakukan aksi yang dapat merugikan masyarakat lain, itu akan kami tindak secara tegas,” ujarnya.

Sejumlah tempat di Kota Jayapura dijaga oleh warga Nusantara untuk meminimalkan kejadian perusakan dan kebakaran yang mungkin saja dapat terjadi dan merugikan banyak orang oleh oknum yang masuk dalam iring-iringan pengantar jenazah almarhum Lukas Enembe Kamis (28/12/2023).
 

Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023