Ketua Umum Yasdic IMMIM Ulfah Fadeli Luran di Makassar, Sabtu, mengatakan telah memiliki instrumen klasifikasi mubalig dan masjid dan memang harus divalidasi dan diverifikasi bekerja sama dengan para pihak berkepentingan agar dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
"Instrumen ini harus terus digodok, di-review, di-update secara terus menerus sehingga bisa dimanfaatkan para mubalig dan masjid untuk memperbaiki kualitas," ujarnya pada Musyawarah Besar DPP IMMIM di Gedung Islamic Centre IMMIM Makassar.
Baca juga: Sepuluh mubalig Mualimin Yogyakarta dakwah di Penang
Ia menjelaskan, ada ratusan masjid dan ribuan mubalig yang tergabung dalam IMMIM. Ia berharap level mubalig dapat terus meningkat setiap tahun.
Ia mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama memberikan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan SDM atau mubalig.
Misalnya ada mubalig yang memiliki kemampuan, namun terganjal titel sarjana, kata dia, maka bisa bekerja sama dengan universitas Islam yakni UMI ataupun UIN Alauddin Makassar.
"Kami punya mubalig grade A, B, dan C yang diharapkan bisa naik level setiap tahun. Begitupun masjid yang bagus bisa menjadi mentor bagi masjid lainnya," ujar dia.
Baca juga: Mubalig mestinya tak berpolitik dan ajak umat tetap bersaudara
Selain kualifikasi mubalig, pihaknya juga memiliki program prioritas digitalisasi layanan masjid, yang akan dimuat dalam website IMMIM dan terintegrasi dengan layanan daring seperti cari ustaz, cari masjid.
Selanjutnya berkolaborasi dan bersinergi dengan sel-sel organisasi IMMIM yang berjalan maksimal, baik di dalam maupun luar negeri.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Pemerintah Kota Makassar Andi Irwan Bangsawan mengatakan pemkot terus mendukung program-program dari organisasi keagamaan dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia.
Baca juga: Baznas Gorontalo salurkan insentif untuk mubaligh
"Kami tentu berharap melalui Mubes DPP IMMIM dapat melahirkan keputusan atau terobosan yang memang bermanfaat bagi kepentingan umat dan masyarakat," kata dia yang mewakili wali kota Makassar.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023
