Memperhatikan adanya peluang melanjutkan tongkat estafet pemerintahan, saya dan teman-teman yang telah bersama-sama selama ini membangun jaringan sosial, merasa terpanggil demi masa depan yang lebih baik ,,,."
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat di Jakarta, Selasa, mengeluarkan pernyataan resmi siap mengikuti konvensi calon presiden dari Partai Demokrat bila peluangnya terbuka menjadi peserta konvensi.

"Memperhatikan adanya peluang melanjutkan tongkat estafet pemerintahan, saya dan teman-teman yang telah bersama-sama selama ini membangun jaringan sosial, merasa terpanggil demi masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara, dengan mendorong diri saya ikut sebagai salah seorang peserta konvensi," katanya.

Jumhur mengaku kesiapan mengikuti konvensi bukan keputusan pribadi semata mengingat peristiwa itu adalah sebuah hal besar yang memerlukan pemikiran matang dan langkah bijaksana.

"Saya tidak ingin terjebak dalam istilah `merasa bisa tetapi tidak bisa merasa` sehingga akhirnya mengecewakan teman-teman seperjuangan," katanya.

Rencana Partai Demokrat, khususnya Ketua Umum/Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, untuk membuka peluang mendapatkan calon presiden melalui konvensi adalah sesuatu yang sangat mulia dan menunjukkan kebesaran jiwa Yudhoyono sebagai seorang negarawan dan demokrat sejati, meskipun bisa saja bila diinginkan, dengan mudah menentukan seseorang untuk menjadi calon presiden.

Setelah berbagai dukungan bermunculan, Jumhur selaku kader dalam pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta restu Presiden melalui surat yang telah dikirimkan kepada Presiden pada Senin (5/8) agar diperkenankan mengikuti konvensi Partai Demokrat dengan tujuan melanjutkan pemerintahan dengan prinsip kesinambangunan dan perubahan (continuity and change).

Pada kesempatan itu Jumhur mengucapkan terima kasih kepada Presiden atas kepercayaan yang diberikan kepada dia untuk menjabat Kepala BNP2TKI pertama sejak awal 2007.

Kepercayaan untuk mengemban jabatan itu, katanya, merupakan kehormatan yang sangat tinggi dan berusaha membalas kehormatan itu dengan bekerja sebaik-baiknya.

"Alhamdulillah, atas arahan dan bimbingan beliau, berbagai capaian telah dihasilkan seperti pembenahan total sistem rekrut dan penempatan yang terintegrasi dari Disnaker kabupaten/kota melalui sistem `online`," katanya.

Sistem `online` ini, menurut Jumhur, bisa menghilangkan pemalsuan dokumen, peningkatan upah TKI secara signifikan, perbaikan sistem perlindungan termasuk melalui `call center` gratis 24 jam untuk mempercepat akses keadilan bagi TKI dan keluarganya yang semuanya berujung pada penurunan kasus-kasus selama dua tahun terakhir hingga 50 persen," katanya.

BNP2TKI sejak berdiri pada 2006, selalu mendapat penilaian opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hingga lima kali sejak 2008 berturut-turut serta memiliki integritas pelayanan publik yang baik dalam penilaian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tokoh perburuhan itu juga berterima kasih kepada teman-teman seperjuangan yang mendukung dan berjuang bersama dalam kompetisi Pemilu Presiden 2014, termasuk secara khusus kepada kaum buruh di Jawa Barat, komunitas TKI di Taiwan, kaum buruh maritim dan tenaga kerja bongkar muat di Jakarta, dan kaum buruh di Riau.

Juga kaum buruh di Sumatera Utara, kaum buruh dan berbagai organisai masyarakat di NTB, berbagai elemen masyarakat di Yogyakarta, komunitas buruh migran di Indramayu Jawa Barat, komunitas buruh migran di Jawa Timur, Generasi Muda Khonghucu, komunitas pedagang buku bekas di Jakarta, serta teman-teman sopir yang tergabung di dalam Gaperssi (Gabungan Persatuan Sopir Seluruh Indonesia).

Jumhur juga berterima kasih kepada teman-teman seperjuangan di Aceh, Jawa Tengah, Maluku, bahkan Papua dan berbagai wilayah lainnya yang telah mengutarakan niatnya untuk menyatakan dukungan kepada dia agar ikut berkompetisi dalam Pemilu Presiden 2014.

Terkait dengan akan berakhirnya masa pengabdian Presiden Yudhoyono serta Kabinet Indonesia Bersatu II pada 2014, Jumhur mengamati bahwa ternyata tidak mudah mencari pemimpin bangsa untuk melanjutkan tongkat estafet pemerintahan yang telah berjalan dengan baik selama ini seperti menjaga iklim demokrasi yang semakin matang, tercapainya stabilitas ekonomi makro yang berkelanjutan, berkurangnya kemiskinan dan pengangguran, serta meningkatkan peran Indonesia dalam fora internasional sehingga disegani banyak negara lain.
(B009/R007)

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013