Babatan, Lampung Selatan (ANTARA News) - Bus angkutan mudik Lebaran, Merta Sari, bernomor polisi BE 2082 C terbakar di Jalan Lintas Sumatera di Desa Babatan, Kecamatan Kalibung, Kabupaten Lampung Selatan, Selasa petang.

Tidak ada korban jiwa dalam terbakarnya bus yang sedang dalam perjalanan dari Kota Bandarlampung menuju Pelabuhan Bakauheni itu. Semua penumpang berhasil menyelamatkan diri.

Namun, peristiwa itu mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas pada dua arah.

Mahmud, salah seorang saksi mata kejadian tersebut, mengatakan bahwa bus Merta Sari Jurusan Bakauheni dari Bandarlampung itu meledak dan terbakar setelah sejumlah penumpangnya turun.

"Kebakaran bus itu memamg tidak langsung terjadi melainkan terlebih dahulu sempat diupayakan untuk pemadaman dengan menyiramkan air, namun api yang sudah membesar tidak dapat dimatikan sehingga bus terbakar dan meledak," kata dia.

Pengemudi bus tersebut terlihat panik dan mengaku mencoba menghubungi pihak perusahan armada angkutan Lebaran 2013 itu. Dia enggan disebutkan identitasnya.

Menurut dia, kejadian itu belum diketahui penyebabnya, tetapi api mulai terlihat pada jok belakang bus dan tak lama kemudian semakin membesar.

"Kami juga sudah berusaha memadamkan apinya, namun api tidak juga padam sehingga bus terbakar seluruhnya," ujar dia lagi.

Setelah api membakar bus dan asap hitam membumbung. Terjadi beberapa kali ledakan diduga berasal dari tabung bahan bakar dan letusan ban yang terbakar.

Kebakaran bus yang disertai ledakan itu menimbulkan kemacetan arus lalu-lintas di Jalinsum yang sedang dipadati kendaraan arus mudik Lebaran.

Peristiwa tersebut juga menjadi tontonan masyarakat sekitarnya.

Menurut warga setempat, kejadian kebakaran bus seperti itu baru pertama kali terjadi di sana.

Hingga berita ini ditulis, belum ada mobil pemadam kebakaran yang datang, namun aparat kepolisian segera mengantisipasi kemacetan dengan mengatur laju lalu-lintas di jalur itu.

Bus tersebut masih dalam penanganan petugas kepolisian setempat, dan belum diketahui penyebab kebakarannya.

Pewarta: Mohammad Toha Maksum
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013