Ternate (ANTARA) - PT Harita Group melalui Trimegah Bangun Persada Tbk beroperasi di Kawasi Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara secara intensif melakukan rehabilitasi kawasan pasca-tambang seluas 11.82 hektar Izin Usaha Pertambangan.

"Sebagai perusahaan yang melakukan kegiatan hilirisasi nickel dari bahan mentah atau biji nikel menjadi produk akhir bernilai ekonomi cukup tinggi dan dapat diperjualbelikan, Harita Nickel Group terbuka memberikan informasi secara detail terkait teknik menambang, sistem produksi maupun manajemen pemeliharaan lingkungan pasca-tambang," kata Nursery Operation Foreman, PT Trimegah Bangun Persada Tbk, Steffani Silferansti dihubungi, Minggu.

Steffani mengungkapkan, area reklamasi rehabilitasi kawasan pasca-tambang itu dilakukan penanaman berbagai pohon seperti cemara laut, kayu putih, meranti, mahoni, marsawa bintangur, gofasa, ketapang dan jabon merah yang dilakukan penanaman di lokasi Komodo, Kawasi.

Selain itu, seperti reklamasi, pembangunan sistem sedimen pond, hingga manajemen pengelolaan limbah, semuanya dilakukan pihak perusahaan guna mewujudkan ketentuan standar baku untuk pelestarian lingkungan di sekitar kawasan atau arela pertambangan sesuai ketetapan pemerintah.
Oleh karena itu, sebagai bentuk keterbukaan, belasan rombongan wartawan diterima unsur pimpinan operasional teknis, dan diberi penjelasan tentang eksplorasi, produksi, hingga reklamasi pasca tambang, termasuk mutu produksi.

Rombongan juga diperkenankan pihak perusahaan untuk melihat langsung pabrik pengolahan bijih nikel dan lokasi reklamasi serta kolam sedimen atau sediment pond.
Nursery Operation Foreman, PT Trimegah Bangun Persada Tbk, Steffani Silferansti menjelaskan rehabilitasi kawasan pasca-tambang seluas 11.82 hektar Izin Usaha Pertambangan (IUP), Minggu (31/12/2023). ANTARA/Abdul Fatah (Abdul Fatah)
"Untuk reklamasi, pembangunan sistem sedimen pond, hingga manajemen pengelolaan limbah. Semuanya dilakukan pihak perusahaan guna mewujudkan ketentuan standar baku untuk pelestarian lingkungan di sekitar kawasan atau areal pertambangan sesuai ketetapan pemerintah," ujarnya.

Di samping itu, Harita Nickel Group yang beroperasi di Desa Kawasi, Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, melalui Corporate Social Responsibility (CSR), saat ini sedang merampungkan pembangunan dermaga, atau pelabuhan laut yang baru untuk difungsikan masyarakat Desa Kawasi.

Community Development (ComDev) Superintendent, PT HPAL, Harita Nickel, Suryo Aji secara terpisah mengatakan, pelabuhan ini diberi nama Panji Baru. Lokasinya terletak di garis pantai bagian barat Desa Kawasi baru sekitar desa relokasi, yang akan menggantikan pelabuhan lama Panji Utara (Pantura) di Desa Kawasi lama di bagian utara.

Meski dalam perampungan proses pembangunan, namun pelabuhan Panji Baru ini perlahan sudah mulai dioperasikan, sambil menunggu perizinan fungsi pelabuhan. Rencananya, setelah rampung dibangun dan dilengkapi berbagai infrastruktur, Pelabuhan Panji Baru sepenuhnya akan diserahkan Harita Nickel ke pihak Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Kawasi Baru untuk dikelola dan dioperasikan.

"Untuk operator pelabuhan dikelola oleh BumDes. Kita juga sedang memfasilitasi BumDes untuk memperoleh izin pengelolaan pelabuhan. Pengelolaan pelabuhan ini memang skala desa. Harapannya ke depan, pengelolaannya minimal berskala kecamatan atau bahkan kabupaten," ungkapnya.

Menurut Suryo, ke depan, untuk operator Pelabuhan Panji Baru, akan diserahkan sepenuhnya kepada BumDes selaku operator. Sementara terkait regulator akan ditangani langsung pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Halmahera Selatan dan difasilitasi oleh Syahbandar.

"Kita sudah komitmen bersama, nanti Dinas Perhubungan akan mendampingi BumDes untuk pengelolaan pelabuhan," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2024