Gempa bumi yang terjadi di wilayah Maluku dan sekitarnya dididominasi gempa bumi dangkal (<60 km) dengan magnitudo di bawah 5,0
Ambon (ANTARA) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Ambon mencatat kejadian gempa bumi sebanyak 2.556 kali di wilayah Maluku selama tahun 2023.

"Gempa bumi yang terjadi di wilayah Maluku dan sekitarnya dididominasi gempa bumi dangkal (<60 km) dengan magnitudo di bawah 5,0," Kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon, Djati Cipto Kuncoro, di Ambon, Selasa.

Berdasarkan kekuatan gempa bumi, lanjutnya,  ada 823 gempa dengan magnitudo di bawah 5,0 dan 1.658 gempa dengan magnitudo di bawah 3,0.  Sedangkan gempa bumi dengan kekuatan magnitudo di atas 5,0 ada 75 kejadian dan magnitudo terbesar yaitu 7,5 terjadi di Timur Laut Tepa, Maluku Barat Daya pada 10 Januari 2023.

Gempa terbesar dirasakan di Saumlaki dengan V MMI, Tual, Dobo dan Tiakur IV dengan MMI, kemudian Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, dan Lembata dengan II-V MMI. Sedangkan Kairatu, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Armarasi Selatan, Kota Kupang dengan IlI MMI.

Baca juga: BMKG: Gempa magnitudo 5,0 guncang Laut Banda, tak berpotensi tsunami

Dari total 2.556 kejadian gempa bumi di Maluku tersebut sebanyak 56 kejadian dirasakan masyarakat dengan mayoritas gempa dirasakan  di Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya  kedalaman 60 km -300 km dan di Pulau Ambon dengan kedalaman di bawah 60 km.

Berdasarkan kedalaman, gempa bumi yang terjadi di wilayah Maluku dan sekitarnya didominasi gempa bumi dangkal (< 60 km) sebanyak 1.806 kejadian, gempa bumi dengan kedalaman menengah (60 -300 km) sebanyak 680 kejadian, dan 70 gempa bumi dalam dengan kedalaman >300 km.

Ia menyatakan  berdasarkan laporan instansi terkait serta masyarakat terdapat 56 gempa bumi dirasakan sepanjang tahun 2023, dimana terdapat satu kejadian gempa bumi merusak selama tahun 2023.

Dari peta seismisitas gempa bumi wilayah Maluku dan sekitarnya pada tahun 2023 terlihat subduksi Laut Banda, subduksi utara Seram, Palung Aru, Sesar Mendatar Kawa, dan Sesar Manipa. Sementara Sesar Sorong-Bacan merupakan wilayah dengan tingkat keaktifan gempa bumi (seismisitas) tinggi.

Baca juga: BMKG imbau masyarakat pesisir Maluku waspada potensi tsunami 
Baca juga: Gempa susulan berulang kali, warga Maluku Barat Daya pilih tak ngungsi
 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024