mengecek kesiapan kondisi personel dan peralatan dalam menghadapi musim penghujan
Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melakukan sejumlah upaya mitigasi guna menghadapi potensi bencana selama musim hujan, yakni melalui serangkaian program siaga bencana hingga kerja bakti untuk Jakarta.

Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang mengungkapkan, beberapa antisipasi yang dilakukan di antaranya melaksanakan apel dan gladi kesiapsiagaan menghadapi musim hujan.

"Apel yang diikuti oleh ratusan personel gabungan yang berasal dari unsur Kodim, Polres, BPBD, Dinas Gulkarmat, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Satpol PP, Dinas Kominfotik, para Camat dan Lurah, relawan kebencanaan, dan seluruh elemen terkait lainnya ini bertujuan untuk mengecek kesiapan kondisi personel dan peralatan dalam menghadapi musim penghujan di Jakarta,” kata Michael saat dihubungi ANTARA, Selasa.

Tak hanya itu, pihaknya juga telah melakukan pengecekan kesiapan elemen pendukung penanganan bencana yang ada di tingkat kelurahan yang dilakukan sejak akhir bulan September hingga Oktober 2023.

Unsur ASN dan petugas penanganan bencana/TRC melakukan pengecekan sarana dan prasarana yang telah didistribusikan BPBD ke kantor-kantor kelurahan seperti tenda, velbed, perahu PE, dayung, pelampung, dan lain sebagainya. 

Selain itu juga dilaksanakan simulasi pendirian tenda yang melibatkan personil Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan unsur-unsur lainnya.

Langkah lainnya untuk menghadapi potensi bencana saat musim hujan yakni melaksanakan kegiatan "Bakti Kita Untuk Jakarta" pada bulan November 2023. 

Melalui kegiatan tersebut, dilakukan kegiatan kerja bakti massal bersinergi bersama seluruh lapisan masyarakat Jakarta dalam membersihkan saluran air mulai dari selokan depan rumah, hingga kanal atau sungai.

"Selain menjadi momentum kerja bakti massal di seluruh Jakarta, Bakti Kita untuk Jakarta juga diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat gotong royong yang menjadi budaya Indonesia, juga memupuk rasa kecintaan dan kepemilikan setiap warga terhadap kotanya,” jelas Michael.

BPBD DKI juga mengaktifkan posko siaga bencana. Sebanyak 267 kantor kelurahan yang ada di Jakarta telah mengaktifkan posko siaga bencana sebagai implikasi lurah sebagai manajer penanggulangan bencana menurut Kepgub Nomor 1245 Tahun 2020 tentang Penetapan Lurah sebagai Pengelola Penanggulangan Bencana di Wilayah Kelurahan.

BPBD DKI Jakarta juga memiliki posko antisipasi bencana di tingkat provinsi yang beroperasi 24 jam yang juga memonitor posko siaga bencana di seluruh wilayah Kota/Kab Adm yang ada di Jakarta.

Tak hanya posko, personel gabungan juga bersiaga selama 24 jam dari seluruh unsur perangkat daerah. BPBD DKI Jakarta memiliki 267 petugas penanggulangan bencana/TRC yang bersinergi dengan lebih dari 4.000 personel pasukan biru milik Dinas SDA dan ribuan personel lainnya yang berasal dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Bina Marga, dll.

Untuk membantu masyarakat mengetahui informasi cuaca terkini, BPBD memberikan perkembangan informasi terkini melalui kanal digital.

Tak hanya informasi cuaca, BPBD DKI Jakarta memberikan informasi terkini mengenai pantauan tinggi muka air (TMA), peringatan dini cuaca ekstrem dan peringatan dini tinggi gelombang melalui laman bpbd.jakarta.go.id dan media sosial seperti Instagram, X, facebook, channel WhatsApp dan Telegram.

Baca juga: BPBD imbau waspada bencana hingga puncak musim hujan

Baca juga: BPBD: Selama 2023 terjadi 111 bencana alam di Sulawesi Tengah

Baca juga: BPBD Penajam siagakan personel 24 jam antisipasi banjir dan longsor


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024