Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Bandarlampung, Provinsi Lampung, menangani sebanyak 201 kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu selama 2023.

"Kasus DBD pada 2023 yang kami tangani sebanyak 201 kasus. Kasus terbanyak pada bulan Mei dengan 27 orang terkena penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandarlampung Desti Mega Putri, di Bandarlampung, Selasa.

Baca juga: Dinas Kesehatan OKU ingatkan warga terapkan 3M cegah DBD

Dia juga menyebutkan selain bulan Mei, kasus DBD di Bandarlampung yang mencapai angka 20 ke atas yakni pada Januari 25 kasus, Februari (23), Juni (22), Juli (26),  dan Agustus (24).

Sedangkan untuk bulan Maret kasus DBD sebanyak 13 kasus, April (12), September (11), Oktober (9), November (7), dan Desember (2).

Desti mengimbau masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat dan bersih guna mencegah penyakit DBD.

Baca juga: Dinkes Mataram: Waspadai DBD dampak anomali cuaca

"Kami harap masyarakat tetap waspada terlebih saat ini sudah masuk musim hujan. Jangan lupa untuk rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk, seperti menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk," kata Desti.

Dia mengatakan bahwa untuk meminimalisir kasus DBD, Dinkes Bandarlampung terus berupaya melakukan penyuluhan pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M-Plus secara serentak dan selektif kepada masyarakat.

Baca juga: Dinkes Singkawang catat 85 kasus DBD dua orang meninggal

"Metode 3M Plus tersebut dimaksudkan untuk melakukan segala bentuk kegiatan pencegahan penyebaran penyakit DBD," kata dia.

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024