KAI catat jumlah penumpang puncak arus balik tahun baru naik 48 persen

PT KAI (Persero) mencatat volume penumpang kereta api jarak jauh dan lokal pada puncak arus balik tahun baru, Senin (1/1), sebanyak 222.292 penumpang, meningkat 48 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebanyak 149.787 penumpang.

Rincian penumpang pada 1 Januari yaitu 55.875 penumpang kelas eksekutif, 9.914 penumpang kelas bisnis, dan 156.503 penumpang kelas ekonomi.

“Meningkatnya volume pelanggan pada libur Tahun Baru 2024 dibanding tahun 2023, salah satunya dipengaruhi oleh kondisi pandemi yang semakin membaik," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus di Jakarta, Selasa.

Minat pelanggan yang semakin tinggi, menurut Joni, juga disebabkan sejumlah peningkatan pelayanan yang KAI lakukan seperti peremajaan sarana serta penambahan KA-KA baru dan fasilitas-fasilitas lainnya, dan tentunya bebas dari kemacetan.

Okupansi kereta api pada 1 Januari mencapai 130 persen di mana KAI menyediakan sebanyak total 170.788 tempat duduk. Angka 30 persen merupakan penumpang dinamis yang turun-naik antara stasiun awal dengan stasiun tujuan akhir.

Untuk melayani penumpang pada puncak libur Tahun Baru 2023, KAI mengoperasikan 378 KA yang terdiri dari 288 KA Reguler dan 90 KA tambahan.

Penjualan tiket KA Jarak Jauh tertinggi pada keberangkatan 1 Januari 2024 yaitu KA Airlangga (KA 235) relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen dengan 2.320 penumpang.

Relasi favorit lainnya pada tanggal tersebut di antaranya Yogyakarta – Jakarta, Solo – Jakarta, Purwokerto – Jakarta, Surabaya – Bandung, dan lainnya.

Sementara itu  ketersediaan tiket arus balik libur Tahun Baru pada periode 1 sampai 7 Januari 2024, masih terdapat 436.394 tiket atau 37 persen dari total keseluruhan 1.180.300 tiket yang masih bisa dibeli masyarakat.

“Liburan Nataru (Natal-tahun baru) tahun ini tidak hanya dinikmati oleh penumpang domestik. KAI mencatat hingga hari ke-12 Nataru yakni 21 Desember 2023 s.d 1 Januari 2024, terdapat 7.570 penumpang WNA yang menggunakan transportasi kereta api," ungkap Joni.

Dia menyebutkan, relasi favorit bagi WNA yakni Jakarta – Bandung pp, Jakarta – Yogyakarta pp, Bandung – Yogyakarta pp, dan sebagainya. Sementara asal negara penumpang asing di antaranya dari Belanda, Jerman, Australia, Malaysia, Singapura, Jepang, China, dan lainnya.

“Kami mengimbau para pelanggan untuk mengalokasikan waktu yang cukup untuk sampai di stasiun keberangkatan. Tujuannya jika terjadi kemacetan saat menuju stasiun, pelanggan tidak tertinggal keretanya,” ucap Joni.