Kalau kritik tidak mau didengarkan nanti para akhirnya mereka (rakyat) jadi apatis, setidaknya bikin lembaga deh untuk mendengar suara dari akar rumput
Jakarta (ANTARA) - Calon pemilih muda berharap presiden dan wakil presiden yang terpilih dari Pemilu 2024 terus membuka ruang-ruang diskusi publik sehingga aspirasi dari masyarakat tingkat akar rumput bisa tersampaikan.

"Kalau kritik tidak mau didengarkan nanti para akhirnya mereka (rakyat) jadi apatis, setidaknya bikin lembaga deh untuk mendengar suara dari akar rumput," kata salah seorang calon pemilih muda Mohammad Tegar Tsabitul (22) saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.

Tegar mengaku antusias untuk mengikuti dinamika pemilu dan menggunakan hak pilihnya khususnya Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024. Hal itu karena banyak perspektif baru termasuk beragam drama yang tersajikan dalam tahapan Pemilu yang sedang berlangsung.

"Penuh drama, ada gimik gemoy, jadi enak untuk diikuti dengan pro-kontranya," ujar dia.

Ia mengatakan pemilu kali ini unik karena diisi oleh tiga kandidat, berbeda dengan pemilu sebelumnya yang hanya dua kandidat saja. Ketiga kandidat tersebut menurutnya memiliki keunikan tersendiri.

Mahasiswa semester akhir di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, itu mengatakan adanya calon yang berpindah kubu hingga menyebabkan kubu yang ditinggalkan menjadi oposisi itu menjadi drama yang menarik.

Sehingga dia pun mengaku penasaran siapa yang akan terpilih nantinya menjadi presiden dan wakil presiden. Dia merasa rekan-rekan di lingkungan kampusnya pun memiliki antusias yang sama menghadapi pemilu.

"Dari mahasiswa atau tetangga juga lebih banyak yang membahas atau membicarakan, tahun ini lebih seru," kata dia.

Baca juga: Pakar menilai live TikTok cara capres genjot partisipasi pemilih muda
Baca juga: Pengamat: Keterlibatan anak capres jadi strategi gaet pemilih muda


Seorang pemuda lainnya, Rifky Renaldi (23), mengaku pemilu tahun ini menarik karena salah satu kandidat memiliki usia yang terbilang muda, yakni calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.

Menurutnya hal tersebut merupakan sebuah perubahan, karena sebelumnya kontestasi politik itu hanya diisi oleh orang-orang yang usianya di atas 40 tahun atau lebih.

Hal itu pun, kata dia, tercermin pada saat penyelenggaraan debat calon wakil presiden. Seolah-olah, kata dia, generasi milenial itu berdebat menghadapi generasi yang lebih tua.

"Ya nantinya siapapun yang terpilih, saya harap bisa membuat saya berpeluang untuk mendapat karir yang lebih baik," kata mahasiswa dari STIE Ekuitas Bandung itu.

Sementara itu, pemuda lainnya yang bernama Bryan Nandana Dzaki (19) menilai akhir-akhir ini suasana Pemilu 2024 mulai panas. Dia pun mengaku tak sabar datang ke tempat pemungutan suara (TPS) demi menggunakan hak pilihnya untuk pertama kali.

Meski begitu, Mahasiswa semester 1 Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu mengaku belum menentukan kandidat yang akan dia pilih. Dia mengatakan masih akan menanti debat-debat kandidat selanjutnya untuk bisa menentukan pilihan.

"Antusias sih jelas, sekarang ini ada info positif ada juga yang negatif, jadi kita pun jangan langsung percaya, harus lihat fakta," kata dia.

Hal yang penting, kata dia, siapapun yang akan terpilih nanti harus menuntaskan janji-janji yang telah disampaikan selama masa kampanye. Sehingga dia berharap amanat rakyat tersebut harus dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh yang terpilih.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca juga: Pakar: Capres-cawapres harus keluar dari gimik untuk gaet pemilih muda
Baca juga: TKN Fanta: Rekonsiliasi dengan Jokowi diharap perkuat suara Prabowo


 

 

 

 

 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2024