PNBP tahun ini ditopang oleh SDA nonmigas, dividen BUMN, dan inovasi layanan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa kinerja penerimaan negara bukan pajak (PNBP) meningkat signifikan menjadi sebesar Rp605,9 triliun pada Desember 2023.

PNBP tersebut tercapai 137,3 persen dari target anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) serta 117,5 persen dari target Perpres 75 Tahun 2023.

"PNBP kita naik secara signifikan mencapai Rp605,9 triliun, ini 137,3 persen dari target APBN awal," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Kinerja dan Realisasi APBN 2023 di Jakarta, Selasa.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa kinerja PNBP yang melampaui ekspektasi didukung oleh kenaikan tarif royalti batu bara sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2022, yang memberikan dampak peningkatan sumber daya alam (SDA) mineral dan batu bara (minerba).

"Kita tahu bahwa PNBP itu banyak dipengaruhi oleh sumber daya alam yang harga komoditasnya jatuh. Dan, benar memang coal jatuh, CPO jatuh, dan jatuhnya itu double digit. Coal itu 60 persen lebih dan CPO juga di atas 18 persen.

PNBP yang berasal dari layanan kementerian/layanan (K/L) juga memberikan kinerja positif yang tumbuh dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan peningkatan aktivitas masyarakat.

Lebih lanjut, Bendahara Negara itu merinci PNBP tahun ini ditopang oleh SDA nonmigas, dividen BUMN, dan inovasi layanan.

Pendapatan SDA nonmigas tercatat Rp138,0 triliun atau 115,3 persen dari target Perpres 75/2023.

Kemudian, PNBP dari kekayaan negara dipisahkan (KND) sebesar Rp82,1 triliun atau 100,6 persen dari target. Pendapatan PNBP badan layanan umum (BLU) tercatat Rp89,4 triliun atau 112,6 persen dari target.

Lebih lanjut, pendapatan SDA migas Rp116,8 triliun atau 112,7 persen dari target Perpres 75/2023 dan PNBP lainnya sebesar Rp179,6 triliun.

"Penerimaan migas kita PNBP-nya jatuh ke Rp116,8 triliun, turun 21,5 persen dari tahun sebelumnya yang Rp148 triliun," ujarnya.

Sri Mulyani menilai penurunan PNBP dipengaruhi oleh turunnya Indonesia crude price (ICP) dan lifting minyak serta turunnya penjualan hasil tambang (PHT) dan pendapatan domestic market obligation (DMO).

Baca juga: Menkeu: APBN 2023 salurkan anggaran pemilu Rp29,9 triliun
Baca juga: Realisasi belanja negara tembus 100 persen, capai Rp3.121,9 triliun
Baca juga: Sri Mulyani: Penerimaan kepabeanan dan cukai 2023 mencapai Rp286,2 T

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024