Kupang (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melalui Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Nusa Tenggara mengimbau masyarakat menggunakan masker untuk menghindari abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT. 

"Masyarakat harus menggunakan masker pelindung karena abu vulkanik hasil letusan terus menyebar," kata Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Zakarias Ghele Raja, dari Kecamatan Wulanggitang Flores Timur, Rabu.

Berdasarkan pemantauan sesuai situasi terkini, kata Zakarias terlihat ada peningkatan belerang (sulfur) di Kabupaten Flores Timur bagian barat dan Kabupaten Sikka.

Meski kandungan gas belerang mulai berkurang ke arah barat daya, yakni wilayah Kabupaten Ende bagian selatan, namun secara umum Kabupaten Ende terdampak abu vulkanik akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki.

Ia menyebut abu vulkanik hasil letusan gunung telah menyebar ke arah barat daya searah dengan angin yang membawa material abu vulkanik tersebut.

"Sehingga wilayah Kabupaten Ende menjadi salah satu kabupaten terdampak abu vulkanik tersebut," kata dia mengingatkan.

PVMBG telah menyatakan kenaikan status Gunung Lewotobi Laki-laki mulai 1 Januari 2024 pukul 04.00 Wita.

Baca juga: BMKG sebut ada sebaran debu vulkanik erupsi Lewotobi di udara

Baca juga: Pemkab optimalkan layanan kesehatan warga terdampak erupsi Lewotobi


Kenaikan status itu merujuk pada hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan peningkatan aktivitas visual dan kegempaan pada gunung tersebut, serta mewaspadai terjadi awan panas dari arah rekahan kawah.

Berdasarkan pengamatan visual, PVMBG mencatat adanya pusat erupsi baru yang berasal dari rekahan di sebelah tenggara-selatan puncak gunung pada 1 Januari 2024.

Selain itu, ada letusan dengan tinggi debu vulkanik 1.000 sampai 1.500 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna putih, kelabu hingga hitam.

Sementara itu pada tanggal yang sama telah terjadi peningkatan gempa Tremor Menerus dengan amplitude mencapai tujuh milimeter.

Atas kenaikan status itu, Zakarias mengimbau masyarakat di sekitar gunung api Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki dan Lewotobi Perempuan.

Dua kecamatan paling terdampak yakni Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura.

Baca juga: BPBD Flores Timur tangani korban erupsi Gunung Lewotobi

Baca juga: SAR Maumere siap bantu evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024