Melalui program Pertapreneur Aggregator 2023, Pertamina memberikan bantuan dana hibah berupa dapur sehat ......
Jakarta (ANTARA) - Program Pertapreneur Aggregator 2023, yang diselenggarakan PT Pertamina (Persero), mendukung produksi penderes atau penyadap gula semut di bawah naungan CV Bunga Palm di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

"Melalui program Pertapreneur Aggregator 2023, Pertamina memberikan bantuan dana hibah berupa dapur sehat untuk mendukung peningkatan produksi penderes gula semut," kata Gunarto (60 tahun), pemilik CV Bunga Palm, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Dapur sehat itu memperhatikan aspek pencahayaan, ventilasi, tata letak perangkat dapur, tungku sehat, serta peralatan pendukungnya, sehingga hasil produksi gula semut diharapkan meningkat baik kuantitas dan kualitasnya.

Baca juga: Program pembinaan UMKM Pertamina menghibahkan alat produksi gula semut

Saat ini, Bunga Palm aktif membina 250 penderes, yang tersebar di tiga desa Purbalingga dan tergabung dalam kelompok perajin gula kelapa "Keping Emas".

Penderes adalah pencari air nira kelapa, yang kemudian digunakan sebagai bahan baku gula semut atau gula jawa versi bubuk.

Sementara itu, CV Bunga Palm merupakan produsen gula kelapa organik, yang sebagian produknya telah diekspor.

Menurut Gunarto, pihaknya membangun kemitraan dan memberikan edukasi berkelanjutan, termasuk melakukan kontrol mutu produk dan produk organik serta mentoring dan evaluasi mutu produk bagi petani.

"Program rutin ini kami ajukan dalam proposal Pertapreneur Aggregator dengan mimpi mewujudkan dapur sehat bagi 250 penderes di tiga desa agar produk gula semutnya layak ekspor," katanya.

Baca juga: Pertamina tanam 10 ribu bibit mangrove di Aceh

Gunarto juga menjadi salah satu UMKM binaan Pertamina yang mendapatkan kesempatan mengikuti pameran Trade Expo Indonesia.

Dari pameran tersebut, Bunga Palm telah meningkatkan eksposur produknya dan masuk ke pasar ekspor Amerika dan beberapa negara lainnya seperti Belanda, Jerman, dan Australia.

Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertapreneur Aggregator merupakan program kolaborasi yakni UMKM binaan, yang membina UMKM lainnya dengan membangun jejaring kolaborasi antar-UMKM di sekitarnya.

Program berantai tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat saling memajukan UMKM, serta mampu mandiri dan berdaya saing, hingga akhirnya memajukan perekonomian masyarakat dan daerah.

"CV Bunga Palm, yang menjadi juara I kompetisi Pertapreneur, akan menggunakan alat produksinya tersebut untuk program dapur sehat bagi ratusan penderes gula semut hingga produknya layak ekspor," katanya.

Selain Bunga Palm sebagai juara I Pertapreneur Aggregator, yang memperoleh dana hibah Rp100 juta, pemenang kompetisi bisnis lainnya juga memperoleh dana hibah senilai total Rp230 juta untuk kebutuhan pengembangan bisnis sesuai dengan fokusnya.

Selain itu, pemenang juga mendapatkan pendampingan bisnis selama 10 bulan.

Baca juga: Menhub: Revitalisasi terminal kenalkan konsep baru sebagai pusat UMKM

Pertamina menetapkan CV Bunga Palm sebagai juara I Pertapreneur Aggregator karena programnya dinilai dapat mendorong kemajuan ekonomi bagi usaha mikro para penderes gula dan meningkatkan kenaikan harga produksi gula seiring dengan peningkatan kualitasnya hingga laik ekspor.

"Melalui peran CV Bunga Palm sebagai pembina penderes gula itu dapat mendorong multiplier effect industri gula semut. Ini menjadi contoh manfaat Pertapreneur Aggregator, yakni melahirkan UMKM agregator lainnya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan sekaligus memberikan nilai tambah bagi masyarakat," jelasnya.

Pada program tahun ini, Pertamina menerima 243 proposal dari UMKM binaan. Selanjutnya, Pertamina bersama MarkPlus Insitute mengurasi 100 proposal unggulan untuk mendapatkan pendampingan bisnis dari fasilitator ahli, mengikuti serangkaian pelatihan, dan mempersiapkan pitching proposal bisnis.

Program yang berjalan sejak Juli hingga November 2023 itu, kemudian memilih 10 proposal terbaik untuk dicari program bisnis terbaik.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024