Istanbul (ANTARA) - Militer Israel melakukan enam pembantaian dalam tiga hari dengan memaksa orang-orang ke wilayah yang diklaim 'aman" di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, dan kemudian mengebom mereka, mengakibatkan 31 orang tewas, menurut kantor media pemerintah Gaza pada Kamis.

"Perang genosida terhadap warga sipil, anak-anak dan wanita di Jalur Gaza akan tetap menjadi noda bagi umat manusia dan seluruh dunia yang menyaksikan kejahatan ini dan tetap tidak melakukan apapun untuk mengakhiri perang genosida yang tidak bermoral ini,” kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan.

Kantor itu mendesak masyarakat internasional "untuk mengakhiri perang genosida menyeluruh yang dilakukan tentara pendudukan Israel di daerah kantong Palestina.”

Militer Israel menyebarkan selebaran, mendesak orang-orang untuk melakukan evakuasi ke tempat yang disebut "aman".

Israel melancarkan serangan darat dan udara di Jalur Gaza sejak terjadi serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober.

Setidaknya 22.313 warga Palestina terbunuh dan 57.296 lainnya mengalami luka, menurut otoritas kesehatan Gaza, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Serangan gencar Israel menyebabkan kehancuran di Gaza, dimana 60 persen infrastruktur rusak atau bahkan hancur, dan hampir dua juta penduduk mengungsi di tengah kelangkaan makanan, air bersih dan obat-obatan.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Yordania: Memicu ketegangan di Tepi Barat dan Lebanon, agenda Israel
Baca juga: AS tak melihat adanya bukti Israel lakukan genosida di Gaza
Baca juga: Afsel ajukan kasus genosida terhadap Israel ke Mahkamah Internasional

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024