Ambon (ANTARA) - Balai Pengawasan dan Pengendalian Mutu dan Hasil Kelautan dan Perikanan (BP2MHKP) Ambon menyebutkan bahwa nilai ekspor perikanan Maluku tembus hingga 60 juta dolar AS sepanjang 2023

"Nilai ekspor komoditas perikanan Maluku dari Januari sampai Desember 2023 sebesar 60.024.535 dolar AS," ucap Kepala BP2MHKP Ambon Hatta Arisandi di Ambon, Kamis.

Dari angka tersebut Hatta menjelaskan bahwa volume ekspor komoditas perikanan hidup pada periode Januari sampai Desember 2023 tercatat sebesar 400.232 ekor, yang jika dibandingkan dengan periode yg sama tahun 2022 sebesar 231.600 ekor

"Maka terjadi peningkatan sebesar 72,81 persen dibanding tahun 2022," katanya.

Sedangkan volume ekspor komoditas perikanan non hidup pada Januari sampai dengan Desember tahun 2023 sebesar 11.276.427 kilogram

Angka tersebut jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 sebesar 10.502.091 kilogram maka terjadi peningkatan sebesar 7,37 persen.

Ia melanjutkan bahwa ekspor komoditas perikanan Maluku periode Januari sampai Desember 2023 diekspor ke 14 Negara yaitu China, Amerika Serikat, Jepang, Hong Kong, Vietnam, Australia, Malaysia, Muangthai, Singapura, Belanda Pilipina, Kanada, Korea Selatan dan Arab Saudi," tuturnya.

"Sedangkan adapun lima negara tujuan ekspor perikanan terbesar dari Maluku yaitu China, Amerika Serikat, Jepang, Hong Kong dan Vietnam," ucapnya.

Ekspor komoditas perikanan Maluku periode Januari sampai Desember 2023 didominasi oleh udang vaname, ikan tuna,  grouper hidup dan kepiting bakau.

"Peningkatan ekspor komoditas perikanan dari Maluku tidak terlepas dari kerja keras dan komitmen seluruh elemen BP2MHKP Ambon dan instansi terkait seperti Bea Cukai Ambon, Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku untuk memastikan kemudahan dalam proses perizinan dan Pelayanan ekspor dari Maluku," katanya menjelaskan.

Olehnya itu untuk percepatan pelayanan ekspor, BP2MHKP Ambon memiliki inovasi layanan publik diantaranya yaitu program jemput bola langsung kepada pelaku usaha melalui tim reaksi cepat Tatihu.

Kemudian layanan sertifikasi ekspor 24 Jam dan Sistem Layanan Cepat Virtual (Silapatua) yang mampu menjangkau seluruh kabupaten dan kota di Maluku untuk kegiatan sertifikasi penerapan Program Manajemen Mutu Terpadu (PMMT)/HACCP dan penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB).


Baca juga: Layanan 24 jam HC KKP percepat ekspor tuna Maluku ke Malaysia

Baca juga: Maluku ekspor 10,1 ton tuna segar ke Jepang


Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024