Jakarta (ANTARA) - Calon Wakil Presiden RI Muhaimin Iskandar (Gus Imin) prihatin dengan kondisi ketenagakerjaan di Indonesia dengan menyebut masih banyak pekerja yang mendapatkan gaji di bawah upah minimum.

"Banyak yang sudah bekerja tetapi tidak mendapatkan jaminan sosial yang memadai, tidak mendapatkan asuransi menyangkut hak-hak dasar, dan yang paling pokok tidak mendapatkan gaji sesuai dengan minimum," katanya dalam acara Resolusi Indonesia di Jakarta, Jumat.

Cawapres dari Koalisi Perubahan itu mengatakan saat ini jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8 juta orang, namun angka pekerja yang belum mendapatkan jaminan pekerjaan yang layak mencapai 50 juta orang.

Gus Imin menilai butuh langkah pasti untuk membenahi permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia. Beberapa langkah yang bisa diambil yakni memaksimalkan sumber daya yang ada, menambah lapangan kerja dengan menerapkan konsep reindustrialisasi, serta investasi besar-besaran untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

"Beasiswa dibanyakin, kursus dibanyakin, semua kalangan punya kompetensi. Sehingga lapangan kerja dengan produktivitas, serta kapasitas nyambung," katanya.

Pada Senin, 13 November 2023, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada hari Rabu, 14 Februari 2024.

Baca juga: Prabowo-Gibran dapat dukungan dari Relawan Hasanuddin Muda

Baca juga: Presiden Jokowi makan malam didampingi Menhan Prabowo Subianto

Baca juga: Jubir TKN ingatkan peran Prabowo selamatkan PMI dari hukuman mati
 

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024