Bantul (ANTARA News) - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat selama arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah hingga Selasa telah terjadi 17 kasus kecelakaan di daerah itu.

"Sebagian besar kecelakaan melibatkan kendaraan roda dua yang dipicu karena pemudik ngantuk akibat kelelahan, kendaraan roda dua ini sangat rentan terlibat kecelakaan," kata Kapolres Bantul AKBP Ihsan Amin, Selasa.

Menurut dia, selain karena faktor ngantuk kecelakaan juga disebabkan faktor lainnya seperti kondisi jalanan yang sempit dengan lalu lintas kendaraan yang padat sehingga mengakibatkan kelalaian pengendara.

"Beberapa jalur yang rawan kecelakaan itu seperti di Jalan Parangtritis, Piyungan (Jalan Wonosari) dan Sedayu (Jalan Wates). Jalur tersebut menjadi wilayah yang paling besar terjadi kecelakaan," katanya.

Ia mengatakan, faktor lain juga karakteristik jalan yang lurus namun tidak disangka terdapat beberapa persimpangan, sehingga bagi pengemudi yang tidak faham medan maka sangat mungkin terlibat kecelakaan.

Sementara itu, menurut dia, angka kecelakaan yang terjadi selama Lebaran tahun ini justru turun dibanding selama Lebaran tahun lalu, yakni dari 33 kasus pada 2012 menjadi 17 kasus pada 2013.

Sementara dari jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan juga turun dari tiga orang menjadi dua orang pada Lebaran tahun ini.

"Penurunan angka kecelakaan ini juga tidak lepas dari kesiapan operasional personel dalam pengamanan Lebaran, termasuk kesiapan sarana dan prasarana serta infrastruktur pendukung," katanya.

Selain itu, kata dia, koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul, dalam merekayasa arus termasuk pengalihan arus jika terjadi kemacetan juga turut berpengaruh menekan angka kecelakaan lalu lintas.

"Sebelum operasi pengamanan Lebaran kami juga bertanya apa masalah yang dihadapi tiap tahun untuk dicarikan alternatif. Kemudian pola pengamanan personel di tiap pos dipertajam dengan bertindak hingga radius berapa kilometer," katanya. 

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013