Kairo (ANTARA News) - Satu orang meninggal di Kairo ketika bentrokan-bentrokan pecah pada Selasa antara pendukung dan penentang presiden terguling Mohammad Moursi sementara ketegangan-ketegangan memuncak menjelang pengosongan kamp-kamp protes pro Moursi.

Sedikitnya 10 orang juga menderita cedera dalam kekerasan di kawasan Giza, Kairo, kata sejumlah perwira keamanan kepada kantor berita Prancis AFP.

Satu pawai pro Moursi yang berlangsung dari Alun-alun Nahda -- satu di antara dua lokasi protes duduk yang dilakukan pendukung Moursi -- ke Jalan Faisal di Giza tempat warga sekitar melempari para pengunjuk rasa dengan batu-batu.

Bentrokan-bentrokan dengan cepat tak terelakkan dan dua kubu yang berlawanan menggunakan senjata untuk menembak burung, kata petugas keamanan, sementara warga sekitar Giza merusak bagian depan satu toko serba ada milik pendukung Moursi.

Sebelumnya di satu kawasan lain dari Kairo, polisi menembakkan gas air mata untuk memecah bentrokan-bentrokan yang terjadi antara pendukung Moursi dan warga, kata koresponden AFP.

Puluhan ahli agama yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin, organisasi asal Moursi telah memasuki Kementerian Amal Keamanan dan diperintahkan ke luar oleh polisi, kata seorang petugas keamanan.

Kekerasan itu terjadi setelah berakhirnya ancaman dari pemerintah untuk mengosongkan kamp-kamp protes para pengikut Moursi.

Moursi, presiden pertama terpilih secara demokratis di Mesir, digulingkan oleh militer pada 3 Juli. Para pendukungnya menghendaki dia didudukkan kembali sebagai presiden.

Kebuntuan dengan pemerintahan sementara dukungan tentara telah memicu ketakutan internasional akan pertumpahan darah. Bentrokan-bentrokan antara pendukung dan penentang Moursi dan pasukan keamanan telah merenggut lebih 250 jiwa sejak akhir Juni.

Sejak kepolisian mengeluarkan peringatan paling akhir pekan lalu untuk mengakhiri protes-protes, pendukung Moursi telah berulang-ulang menyerukan aksi-aksi unjuk rasa baru.

Pada Senin kejaksaan memperpanjang penahanan Moursi selama 15 hari lagi menunggu hasil penyelidikan atas kerjasamanya dengan kelompok Palestina, Hamas.

Para penyokong Moursi meneriakkan slogan : "Bersama Menentang Kudeta dan Zionis" dalam satu seruan untuk menarik sentimen nasional setelah satu serangan udara atas militan di Semenanjung Sinai, Mesir, yang menurut para militan dilakukan oleh pesawat tanpa awak Israel.

Media Israel mengatakan negara Yahudi itu telah bekerja sama erat dengan Mesir untuk menghadapi ancaman dari kelompok militan. 


Penerjemah: Mohamad Anthoni

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013