...kami tidak ingin hanya peningkatan penempatan PMI dari segi jumlah, tapi juga sektor pekerjaan
Jakarta (ANTARA) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengharapkan negara-negara tujuan penempatan pekerja migran dapat memperluas kerja sama dengan menambah jumlah sektor pekerjaan.

"Misal Korea, jangan hanya manufaktur dan perikanan. Kami harapkan diperluas, misal sektor logistik, pertanian, hospitality, dan lainnya," ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani di sela acara pelepasan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan dan Jerman di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan dengan negara tujuan memperluas sektor pekerjaan untuk PMI maka sangat membantu Pemerintah Indonesia dalam mengatasi masalah pengangguran.

"Kami sadar angka pengangguran sangat tinggi, angkatan kerja kita juga. Dan peluang kerja di luar negeri menjadi jalan, strategi kita. Maka itu, kami tidak ingin hanya peningkatan penempatan PMI dari segi jumlah, tapi juga sektor pekerjaan," tuturnya.

Baca juga: BP2MI akan perluas penempatan PMI skema G to G ke 19 negara

Benny juga mengharapkan pada tahun ini penempatan pekerja migran Indonesia untuk sektor formal dapat lebih meningkat.

Selain itu BP2MI juga akan terus membenahi dan meningkatkan kualitas layanan dalam mengatasi masalah perdagangan orang. "Tahun ini kami perkuat tata kelola perlindungan yang semakin baik, dan negara cepat merespon kasus-kasus yang terjadi di lapangan," ucapnya.

Dalam kesempatan sama, Auditor Utama Keuangan Negara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ahmad Adib Susilo menekankan pihaknya turut memastikan para pekerja migran Indonesia terlindungi dengan baik, salah satunya melalui pengelola keuangan, evaluasi program, hingga kebijakan BP2MI.

"Kami akan mengaudit untuk memastikan bahwa pengelolaan dana di BP2MI digunakan untuk melindungi PMI telah akuntabel, transparan, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku," katanya.

Baca juga: Menangkap peluang bekerja di luar negeri hadapi bonus demografi

Ia mengakui sudah banyak beberapa inovasi positif yang dicapai BP2MI meski masih ada beberapa kekurangan.

"Kekurangan itu kami beri rekomendasi agar ke depan lebih baik," tuturnya.

Pada hari ini (8/1) BP2MI melepas sebanyak 260 pekerja migran Indonesia dengan skema Government to Government (G to G) ke Korea Selatan. Secara rinci, sebanyak 131 PMI merupakan pekerja sektor manufaktur dan 129 pekerja perikanan. Selain ke Korsel, juga terdapat 16 PMI ke Jerman, juga dengan skema G to G yang merupakan pelayan kesehatan.

Dalam kesempatan itu turut dilaksanakan orientasi pra-pemberangkatan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) skema G to G ke Korea Selatan sebanyak 1.254 CPMI.

Baca juga: BP2MI laksanakan vaksinasi COVID-19 antisipasi peningkatan kasus
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024