Iskandariyah, Mesir (ANTARA News) - Ratusan orang yang mengamuk dan merupakan pendukung presiden terguling Mesir, Mohamed Morsi, turun ke jalan di kota penting kedua di negara itu, Iskandariyah, pada hari Rabu.

Mereka membuat kerusuhan dan mempersenjatai diri dengan tongkat-tongkat kayu, kata wartawan AFP.

Dengan meneriakkan "Morsi presidenku", para pengunjuk rasa membakar ban-ban mobil serta merobek-robek gambar pemimpin militer Abdel Fattah al-Sisi, sosok yang berada di balik peristiwa penggulingan pemimpin Islamis Morsi pada 3 Juli lalu.

Di sebuah kedai kopi yang menggantung foto Sisi, mereka menggedor pintu-pintu dan memukul pendukung-pendukung Sisi sementara mereka meneriakkan "Sisi pembunuh."

Di kecamatan Ibrahimiya, mereka menyerbu sebuah kantor polisi dan menjarah perabotan rumah dan berbagai peralatan di dalamnya, kata seorang wartawan AFP.

Sebelumnya, di daerah lain di Iskandariyah (Alexandria), para pendukung Morsi yang berpawai di jalanan dihujani dengan gas air mata di daerah Sharq, di tengah suara tembakan senapan otomatis.

Ratusan warga yang loyal terhadap Morsi sedang berpawai di kota tersebut ketika polisi menembakkan gas untuk membubarkan mereka.

Sementara itu, para warga yang mempersenjatai diri dengan tongkat-tongkat kayu, keluar dari rumah-rumah dan toko mereka untuk membantu polisi, menangkap para pendukung Morsi dan menyerahkan mereka ke kantor polisi di Sharq.

Para pendukung Morsi, yang mengibar-ngibarkan bendera Mesir dan foto pemimpin terguling, kemudian terlibat bentrokan dengan para penentang Morsi di jalanan yang dipenuhi dengan batu.

Kekerasan di Iskandariyah itu muncul beberapa jam setelah pasukan keamanan tiba-tiba menyerang dua perkemahan unjuk rasa pro-Morsi di Kairo hingga menewaskan sejumlah orang.

Para pejabat mengatakan setidaknya satu orang tewas dalam kekerasan di Iskandariyah itu dan 10 lainnya mengalami luka-luka.

Morsi, presiden Mesir yang pertama kalinya muncul melalui pemilihan bebas, digulingkan oleh militer bulan lalu.

Perpecahan politik yang tajam di negara tersebut terus meningkat sejak Morsi terdepak. Para pendukung Morsi bertekad untuk terus berjuang agar Morsi kembali ke jabatannya.


Penerjemah: Tia Mutiasari

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013