Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman September berakhir dua sen lebih tinggi menjadi 106,85 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Patokan Eropa minyak mentah Brent bertambah 38 sen menjadi menetap pada 109,82 dolar AS di transaksi London.
Kenaikan terjadi setelah laporan mingguan persediaan minyak AS menunjukkan penurunan 2,8 juta barel, lebih besar dari penurunan 1,5 juta barel yang diperkirakan oleh Dow Jones Newswires.
Stok bensin AS turun 1,2 juta barel dibandingkan dengan perkiraan turun 0,6 juta, sementara persediaan bahan bakar distilasi naik 2,0 juta barel dibandingkan dengan perkiraan meningkat 0,8 juta.
"Pasokan bensin bisa menjadi ketat," kata Andy Lipow, seorang konsultan di Houston, mengutip musim pemeliharaan penyulingan Eropa mendatang sebagai sebuah tantangan.
Kyle Cooper, managing partner di IAF Advisors di Houston, mengatakan laporan persediaan minyak membantu mengimbangi penyeretan dari pasar ekuitas AS, yang menurun sepanjang hari.
"Penurunan stok tersebut sangat membantu di pasar yang lebih lemah," kata Cooper.
Lonjakan besar harga minyak Brent terjadi setelah data ekonomi zona euro menunjukkan kenaikan 0,3 persen dalam pertumbuhan zona euro pada kuartal terbaru, menghentikan resesi 18 bulan. Laporan ini juga menunjukkan kenaikan sebesar 0,7 persen di Jerman dan 0,5 persen di Prancis.
Pasar minyak Eropa juga lebih berkaitan erat dengan gangguan pasokan internasional, seperti yang menimpa Irak dan Libya akhir-akhir ini.
"Secara keseluruhan pasar minyak terus didukung oleh berkurangnya pasokan," Lipow mengatakan.
Pengamat pasar juga khawatir tentang kemungkinan meluasnya kekerasan di Mesir ke produsen-produsen minyak Timur Tengah yang lebih besar.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
