Jakarta (ANTARA) - Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Rayon Barat Jakarta Utara memaksimalkan operasional pompa Waduk Pluit agar tinggi permukaan air tetap di angka minus 190 sentimeter (cm) guna mengantisipasi banjir pesisir atau rob.

Petugas Sudin SDA Rayon Barat Jakarta Utara Edi Priyatno di Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa, optimistis operasional pompa Waduk Pluit mampu mengurangi rob pada wilayah
Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Muara Angke (Jakarta Utara) dan Kamal (Jakarta Barat).

"Kami di Pompa Pluit, ketinggian waduknya harus bertahan di minus 190," kata Edi.

Edi mengatakan, pukul 14.00 WIB, ketinggian permukaan air Waduk Pluit masih minus 175 cm (Siaga 4). Itu setelah 10 pompa di Waduk Pluit, seluruhnya berfungsi normal.

Batas aman ketinggian air di Waduk Pluit antara minus 180 cm hingga minus 50 cm. Ketinggian air disebut berstatus Siaga atau potensi meluapnya tinggi jika di atas minus 50 cm.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Tanjung Priok sudah menginformasikan kepada masyarakat agar mewaspadai rob pukul 07.00-11.00 WIB, saat peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum mulai 8 hingga 13 Januari 2024.

Edi mengatakan, pihaknya terus bersiaga 24 jam agar pompa yang dioperasikan di Waduk Pluit dapat meminimalkan ancaman rob di pesisir barat Jakarta Utara.
Baca juga: BPBD DKI minta masyarakat waspadai rob di 10 lokasi di Jakarta
Baca juga: BMKG minta waspadai rob di Jakut dan Kepulauan Seribu pada 19-24 Mei

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024